SUKAMARA – Bupati Sukamara Windu Subagio mengungkapkan bahwa Pendapatan Daerah pada APBD tahun anggaran 2022 ditargetkan sebesar Rp 665 miliar lebih, dan terealisasi sebesar Rp 724 miliar lebih atau terealisasi sebesar 108,78 persen dari target.
Adapun dari realisasi tersebut, kontribusi dari dana transfer masih mendominasi yaitu sebesar 92,08 persen atau sebesar Rp 671 miliar lebih, kemudian pendapatan asli daerah dengan kontribusi sebesar 7,20 persen atau sebesar Rp 50,8 miliar lebih.
“Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah memberikan kontribusi sebesar 0,72 persen atau sebesar Rp 2,02 miliar lebih,” kata Windu.
Windu menjelaskan bahwa belanja daerah diangggarkan sebesar Rp 781 miliar lebih dan terealisasi sebesar Rp 691 miliar lebih, atau sebesar 88,47 persen. Belanja tersebut terdiri dari belanja operasi dengan alokasi sebanyak Rp 542 miliar lebih dan terealisasi sebanyak 473 miliar lebih atau sebesar 87,37 persen.
belanja modal dialokasikan sebesar Rp 161 miliar lebih, namun hanya terealisasi sebesar Rp 145 miliar lebih atau sebesar 89,97 persen.
“Sedangkan untuk belanja tidak terduga, hanya terealisasi sebesar Rp 346 juta 5,96 persen dari total pagu sebanyak lima miliar rupiah lebih. Dan untuk dana transfer dapat terealisasi seratus persen,” jelasnya.
Secara umum, permasalahan utama yang ditemui dalam pelaksanaan anggaran tahun 2022 ini adalah berkaitan dengan dinamika cuaca yang tidak menentu, yang juga mengakibatkan kejadian banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Sukamara khususnya di Kota Sukamara.
“Dan secara lebih detail mengenai penyerapan anggaran serta kendala dan permasalahan yang dihadapi, disajikan dalam buku lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pidato pengantar laporan keterangan pertanggungjawaban ini,” tandasnya. (iza/cen)
BACA JUGA: Bupati Wacanakan Bentuk Koperasi Sawit Memproduksi CPO