KUALA KAPUAS– RSUD dr. H. Soemarmo Sosrodihardjo Kuala Kapuas menggelar penyuluhan TBC Anak Serentak Seluruh Indonesia dalam Rangka Memperingati Hari TBC Dunia, Senin (27/3), di Ruang Tunggu Poliklinik Rawat Jalan.
Kegiatan penyuluhan kesehatan ini bertemakan Child TBC Week atau Pekan TBC Anak yang merupakan rangkaian peringatan Hari Tuberculosis Sedunia yang diperingati pada Maret ini.
Agenda ini merupakan kontribusi dari RSUD Kapuas ikut serta dalam memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Kapuas tentang penanganan penyakit TBC.
Salah satu narasumber kegiatan tersebut, dr. Dewi menerangkan bahwa Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis. Penyakit ini sering disebut dengan flek yang merupakan penyakit yang menular dan bukan penyakit keturunan.
Lanjut ia menjelaskan, ciri-ciri TB paru yang menginfeksi seseorang pada awalnya memunculkan gejala utama antara lain, sesak napas, batuk berlangsung lama hingga lebih dari 3 minggu, batuk berdarah, dan dada terasa nyeri.
Selain gejala TB paru di atas, adapun gejala yang biasanya muncul, di antaranya adalah demam, menggigil, mudah merasa lelah, berat badan turun drastis, napsu makan menghilang, dan berkeringat saat malam hari.Soemarmo Sosrodihardjo
“Cara penularan TBC melalui percikan renik atau droplets yang keluar ketika penderita batuk, bersin, tertawa dan bernyanyi. Berdasarkan data penderita TBC dapat menularkan kurang lebih 10-15 orang di sekelilingnya setiap tahun,” ucapnya.
TBC dapat mengenai organ lain selain paru-paru, antara lain seperti TBC kelenjar, skrofuloderma, TBC tulang, dan TBC kulit. Faktor yang meningkatkan risiko pada anak mudah tertular TBC antara lain, usia balita atau remaja yang rentan tertular TBC, kekebalan tubuh yang turun juga dapat meningkatkan risiko terkena TBC seperti gizi buruk, diabetes melitus, penyakit tumor, dan penderita HIV, selain itu rutinitas yang selalu berkontak erat dengan penderita TBC berisiko tinggi tertular TBC.
Kemudian, dirinya mengungkapkan bahwa gejala yang terdapat pada anak apabila batuk lama lebih dari 2 pekan walaupun sudah diberikan pengobatan, demam selama dua pekan tanpa sebab yang jelas, berat badan turun atau menetap selama 2 bulan, serta aktivitas anak yang lesu tidak seperti biasanya.
“Apabila ada gejala tersebut segera periksakan anak anda ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit terdekat,” ujarnya.
Penyakit TBC bisa disembuhkan dengan cara minum obat yang teratur dan tuntas lama pengobatannya. TBC ringan selama 6 bulan dan TBC ekstra paru berat (TBC otak atau tulang) selama 12 bulan. Vaksin BCG untuk mencegah sakit TBC, terutama TBC yang berat dan banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan vaksinasi. (ung)