Posyandu Miliki Peran Strategis Menyelesaikan Program Kegiatan

BERI KETERANGAN: Kepada DPMD Kabupaten Pulang Pisau Herman Wibowo bersama Kabid Kelembagaan Desa dan Pelayanan Sosial Dasar, Juestinae, saat dikonfirmasi, akhir pekan tadi. Foto: Ung

PULANG PISAU – Posyandu miliki peran strategis, oleh karena itu Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pulang Pisau (Pulpis), mendorong dan memfasilitasi untuk menjadikan pengembangan posyandu dalam perspektif lembaga kemasyarakatan yang mampu menyediakan dan memberikan berbagai layanan dan pelayanan masyarakat secara terpadu, dengan tidak mengesampingkan pelaksanaan posyandu konvensional sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh rangkaian pembinaan dan pengembangan yang dilakukan oleh Pokjanal Posyandu.

Hal tersebut disampaikan Kepala DPMD Kabupaten Pulpis, Herman Wibowo melalui Kabid Kelembagaan Desa dan Pelayanan Sosial Dasar, Juestinae, akhir pekan tadi.

Juestinae menjelaskan, posyandu menjadi salah satu lembaga kemasyarakatan yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wadah yang sangat strategis dalam menyelesaikan berbagai program dan kegiatan.

“Karena tujuan dan sasarannya itu sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat, ” ucap wanita yang akrab disapa Ina, akhir pekan tadi.

Lebih lanjut Ina menjelaskan, bahwa beberapa waktu lalu pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi kelompok kerja operasional atau Pokjanal. Dimana kata Ina, posyandu merupakan wadah koordinasi pengolahan program pembinaan Posyandu dari unsur pemerintah dan melibatkan peran serta masyarakat.

 “Karena salah satu tupoksi Pokjanal Posyandu adalah menyiapkan data dan informasi tentang keadaan maupun perkembangan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan Posyandu dan menindaklanjuti sesuai dengan permasalahan yang ada, ” tegas Ina sembari menambahkan bahwa hal itu menjadi bagian penting dalam rangka menguatkan kelembagaan Posyandu.

Namun, lanjutnya, dalam perkembangan posyandu melalui pengintegrasian berbagai layanan juga harus disesuaikan berdasarkan situas, kondisi kebutuhan masyarakat, dan budaya setempat atau kearipan lokal.

Oleh karena itu, lanjutnya, semua pihak perlu mendukung operasionalisasi Posyandu yang berperan sebagai tempat berintegrasinya kewasdayaan masyarakat dalam kegiatan peningkatan tumbuh kembang bayi dan balita agar pada saatnya nanti dapat menjadi tunas-tunas Bangsa yang berkualitas.

“Posyandu juga diharapkan menjadi wahana pemeliharaan kesehatan dasar dalam para ibu hamil, ibu menyusui dan wanita usia subur,” tandasnya.

Ina juga menyadari, bahwa upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu itu bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah saja. Namun, lanjutnya, sinergitas dan kerjasama jajaran dinas maupun instansi teknis terkait, pengelolaan Posyandu dapat mendayagunakan fungsi Pokjanal dan kelembagaan jaringan kemitraan dengan berbagai kegiatan Posyandu.

“Sehingga pengelolaan dan pembinaan Posyandu lebih optimal dan upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak dapat diwujudkan bersama,” pungkasnya. (ung/cen)