Pemda Mesti Perhatikan Kondisi Jalan Piere Tandean di Gumas

Pemda Mesti Perhatikan
Tampak kondisi Jalan Piere Tandean saat ini masih rusak dan diminta masyarakat atau pengguna jalan agar berhati-hati ketika melintas, Minggu (12/3/2023). Foto: Sepanya

KUALA KURUN – Saat ini, masih banyak jalan lingkungan, khususnya di ibu Kota Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) yang perlu perhatian serius dari Pemerintah Daerah (Pemda). Menyikapi hal itu, Pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gumas mengharapkan, mesti adanya perbaikan jalan yang mengalami kerusakan, seperti Jalan Piere Tandean.

“Memang jalan di kota sendiri kita akui masih banyak yang semuanya ditangani, itu sebenarnya karena masih kurangnya anggaran kita. Akan tetapi dalam hal itu juga pemerintah kalau bisa harus juga memperhatikan jalan di kota, sebab kota juga merupakan ikon daerah,” ucap Anggota DPRD Gumas Nomi Aprilia, Minggu (12/3/2023).

Pada kesempatan itu juga, anggota dari daerah pemilihan I ini mengimbau, masyarakat yang ada di wilayah ada jalan rusak dan menimbulkan kerawanan. Contohnya seperti di beberapa jalan, yaitu Jalan Piere Tandean, Kasturi dan lainnya agar berhati-hati ketika melintasinya.

“Kita juga meminta, dengan masyarakat di sekitar jalan itu agar bersabar dahulu menunggu perbaikan. Sebab jalan itu mungkin tahun ini juga dilakukan perbaikan,” ujar Nomi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerkaan Umum (DPU) Kabupaten Gumas Baryen menjelaskan, untuk perbaikan jalan Piere Tandean itu sebenarnya akan ditangani pada tahun 2023. Memang, akuinya, saat ini masih tahapan proses pengajuan lelang.

Karena itu dia berpesan dan meminta dengan, masyarakat yang berada sekitar Jalan Piere Tandean II ini, agar mendukung pelaksanaan kegiatan untuk perbaikan, terutama terkait batas-batas tanah yang menjadi ruang milik jalan.

“Untuk Jalan Piere Tendean II akan kita tangani tahun 2023, sama seperti jalan Tendean I dan III yang dilaksanakan di tahun 2022 lalu. Kalau sekarang ini tahap persiapan untuk dok lelang. Sedangkan nilai kontrak mencapai Rp 800 juta,” ungkap Baryen. (nya/abe)