KUALA KURUN – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melalui Tim Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap dan Prekusor Narkotika (P4GN) dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik bersama BNN Provinsi Kalteng, melaksanakan sosialisasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika bagi para pelajar dari SMAN-1 Manuhing.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala BNN Provinsi Kalteng Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto dan stafnya, Kepala Kesbangpol Gumas Sugiarto berserta stafnya, Camat Manuhing, Kapolsek Manuhing, Kepala SMAN-1 Manuhing bersama guru-gurunya, tokoh agama, tokoh masyarakat dan para pelajar yang mengikuti sosialisasi.
Bupati Gumas Jaya S Monong melalui Kepala Kesbangpol Sugiarto mengatakan, dengan dilakukannya sosialisasi terkait P4GN itu akan lebih efektif apabila dilakukan secara dini melalui kegiatan semacam penyuluhan mendatangi sekolah-sekolah di wilayah Gumas.
“Dengan begitu akan memberikan informasi langsung kepada para pelajar, seperti yang kami lakukan di SMAN-1 Manuhing ini. Maka mereka tahu mengenai bahaya narkotika bagi kesehatan dan berdampak buruk bagi diri sendiri hingga keluarga,” kata Sugiarto dikonfirmasi, Jumat (24/6/2022).
Kemudian, lanjutnya, sosialisasi yang dilakukanya pihaknya itu dimaksudkan agar meningkatkan pemahaman dan kesadaran penuh untuk membentuk pola pikir, mental dan moral mereka para pelajar agar nantinya bisa membentengi diri supaya tidak terjerumus kedalam tindakan atau penyalahgunaan narkotika.
“Artinya dengan diberikannya pemahaman untuk para pelajar, maka dari itu kita dapat menciptakan lingkungan sekolah bersih dari narkotika dan kita berharap, ini juga merupakan gerakan bersama melawan narkoba,” ujarnya.
Karena itu, sambung dia, dalam memeriahkan HUT Kabupaten Gumas ke 20 tahun, Pemkab Gumas mengangkat tema War on Drugs atau perang melawan narkoba, dan salah satunya itu mencatat rekor muri dengan membentangkan spanduk berjumlah 5020. Yang mana itu menyuarakan Gumas perang melawan narkoba.
“Karena melihat kondisi sekarang peredaran gelap narkotika menjadi pasar utama adalah para pelajar, yang sudah sangat mengkhawatirkan, sehingga perlu dibutuhkan gerakan yang massif dan kepedulian dari segala unsur masyarakat dan sekolah agar itutidak merusak generasi,” imbuhnya. (nya/abe)
