Pelajar Tewas Disambar Petir saat Menjala Ikan

disambar petir
Jasad korban yang tersambar petir terbujur kaku, Senin (16/5/2022). Foto:Ist

KUALA KURUN – Seorang pria berusia 20 tahun, tewas disambar petir saat menjala ikan. Kejadiannya terjadi di pinggir Sungai Kahayan, Desa Rangan Tate, Kecamatan Mihing Raya, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Senin (16/5/2022) sekitar pukul 18.30 WIB.

Pria tersebut, diketahui bernama Santo Wijaya, merupakan warga Desa Rangan Tate, yang sekarang ini masih berstatus masih pelajar di wilayah Kecamatan Mihing Raya.

Data dihimpun dari Kepala Desa (Kades) Rangan Tate, Sibok, mengatakan sebelumnya mereka berlima yang merupakan teman sekolah. Kala itu, pada sore hari mereka berangkat untuk menjala ikan di Sungai Kahayan.

“Mereka yang awalnya berlima ini berpisah menjadi dua perahu dan disana sudah sekian kalinya mereka berdua menebarkan jala, seketika itu cuaca mulai mendung,” ucap Sibok, Selasa (17/5/2022).

Disana, katanya, lima sekawan ini terus melanjutkan pencarian ikan, akan tetapi cuaca pun berubah menjadi ekstrem. Seketika itu juga guntur disertai petir menggelegar.

“Ketika korban menebar jala ikan, disitulah, mereka berdua, terutama Santo yang langsung disambar petir mengenai tubuhnya dan langsung tewas ditempat, begitu juga temannya pun ikut tersambar mengenai kakinya,” ujarnya.

Kemudian, tiga teman mereka yang melihat kejadian itu langsung mendatangi teman mereka yang tersambar petir dan seketika itupun tiga sekawan ini langsung mengevakuasi korban. Setelah sampai di Desa Rangan Tate, dan disana mereka dibantu langsung oleh warga.

“Setelah itu warga yang melihat korban, langsung meminta bantuan warga lain, sehingga korban sempat dibawa ke Puskesmas Kampuri, dan satunya langsung dirujuk ke Kota Palangka Raya,” tandas dia.(nya/cen)