PURUK CAHU – Kerinduan yang luar biasa melalui siraman rohani oleh Ustadz Abdul Somad (UAS), diawali sambutan Wakil Bupati Murung Raya, Rejikinoor mengatakan, kedatangan UAS di Mura yang juga didampingi Sekda Provinsi Kalimantan Tengah, Drs Nuryakin, M.Si, atas nama Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, Wabup Rejikinoor, S.Sos
Sekda menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Karena telah didukung oleh sejumlah ormas dan komponen masyarakat Mura pada, Senin (18/04/2022) pagi bertempat di halaman Masjid Agung Istiqlal Kota Puruk Cahu.
“Semoga saja moment pelaksanaan rangkaian peringatan Nuzulul Qur,an 1443 H, kita mampu menjadi hamba yang selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SAW serta mampu dan bisa mengasihi sesama,” ujar Wabup Rejikinoor.
Kesempatan yang sama, Sekda Provinsi Kalteng, H Nuryakin atas nama Pemprov Kalteng menyampaikan pesan Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran, dirinya memohon maaf karena tidak bisa hadir ditengah-tengah warga Murung Raya, oleh karenanya mengutus Sekda sebagai pengganti dirinya.
“Marilah kita selalu meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah semoga kita mampu selalu menjunjung tinggi rasa keadilan terhadap sesama pada bulan ramadhan yang penuh berkah, magfirah dan ampunan dari Allah, untuk itu mari kita pererat tali persaudaraan sesama hamba Allah dan sesama umat Nabi Muhammad SAW,” harapnya.
Dirinya juga menyampaikan, terima kasih kepada panitia penyelenggara yang telah mempersiapkan sarana dan prasarana, dalam rangka Tausyiah UAS. “Itu untuk menyambut rangkaian peringatan Nuzulul Qur,an pada tahun 1443 H/2022 M,” tutur Sekda H Nuryakin.
Sementara Tausyiah UAS menyampaikan, bahwa kedatangannya di Kabupaten Murung Raya, karena kita semua adalah bersaudara dan catatan malaikat selalu ada yang terbaik.
“Mudah-mudahan kelak kita dikumpulkan dalam syurganya Allah, Amiin. Saudara kita yang masih belum sholat, semoga diberikan hidayah oleh Allah kepadanya agar pintu hatinya terbuka untuk melaksanakan salat 5 waktu,” imbuh UAS.
Ada suatu cerita pada zaman jahiliah, nabi Muhammad pernah dilempar dengan batu dan luka mengeluarkan darah. Kemudian Malaikat menawarkan diri untuk meratakan kaum yang telah menganiaya Rasulullah, namun Nabi Muhammad SAW tidak merespon dan tetap sabar. Akhirnya dengan segera mengusap darah yang keluar dari luka kena lontaran batu, sehingga tetesan darah Rasulullah tidak sempat menetes ke tanah.
Dirinya juga menyebutkan, bahwa orang Islam harus selalu mampu menjaga lidahnya,agar orang lain tidak tersakit hatinya atas ucapan kita, untuk itu marilah kita selalu menjaga lidah dan perkataan yang baik agar bisa menjaga perasaan orang lain, agar persaudaraan tetap terjaga.
Diakhir siraman rohani melalui tausyiahnya, UAS minta dido,akan oleh seluruh umat Muslim agar pada akhir hayatnya mampu mencapai dan bisa dalam kondisi Husnul Khotimah.
Untuk pengamanan cukup ketat yang dilakukan oleh jajaran TNI atau Polri, Satpol PP, BPBD dan juga sejumlah ormas dengan menerapkan protokol kesehatan. (udi/abe)