UPR Berpotensi Jadi Kawasan Wisata Pendidikan dan Kebun Raya

UPR Berpotensi
Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia saat meninjau koperasi mahasiswa UPR bersama civitas, baru-baru ini. Foto: UPR

PALANGKA RAYA – Rektor Universitas Palangka Raya (UPR), Dr. Andrie Elia SE, MSi berharap, kedepannya lingkungan civitas akademika bisa menjadi salah satu kawasan wisata pendidikan, dengan dukung berbagai Sarana Prasarana (Sapras) maupun fasilitas. Mengingat UPR merupakan kampus yang memiliki lahan terluas se-Asia Tenggara.

Menurut Dr Andrie Elia, UPR memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kawasan wisata di Bumi Tambun Bungai.

“Kedepannya, saya memiliki wacana untuk menjadikan UPR sebagai salah satu kawasan wisata, baik itu wisata pendidikan hingga wisata kuliner melalui kerja sama dengan para investor. Mengingat UPR memiliki potensi besar untuk menjadi kawasan wisata yang didukung kawasan kampus terluas se-Asia Tenggara,” ucapnya.

Kendati demikian, akan sangat disayangkan apabila luasan wilayah UPR tidak dimanfaatkan secara maksimal. Apalagi status UPR dalam proses menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Sehingga kedepannya tidak menutup kemungkinan UPR bisa bekerjasama dengan pihak ketiga perihal pembangunan infrastruktur.

“Setelah berstatus BLU, tentunya UPR bisa bekerjasama dengan pihak ketiga khususnya perihal pembangunan infrastruktur. Termasuk bangunan – bangunan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga perhotelan. Saya optimis harapan ini bisa terwujud,” ujarnya.

Tidak hanya menjadi kawasan wisata pendidikan dan kuliner, sambungnya, kawasan UPR juga kedepannya diharapkan bisa menjadi kawasan Kebun Raya dan harapan tersebut sudah dibuktikan melalui keberadaan hutan Meranti Merah yang dikelola oleh civitas akademika.

“Di gerbang UPR nantinya akan tercantum dengan jelas nama Kebun Raya UPR, apalagi wacana tersebut telah terprogram sejak lama dan mulai dijalankan dengan keberadaan Hutan Meranti Merah, yang saat ini dikelola oleh civitas akademika. Sehingga apa yang mimpi UPR menjadi kawasan wisata dan kebun raya bukan sekedar isapan jempol, tetapi memang benar-benar terbukti,” pungkasnya. (rul/abe)