Aksi sosial yang dilakukan pengusaha swasta, Artia Nanti tidak hanya sebatas infrastruktur dan kebutuhan masyarakat Desa Sekoban. Namun, bidang dunia pendidikan dan rumah ibadah juga menjadi perhatiannya.
BUDI, Palangka Raya
Bantuan sosial yang diberikan Artia Nanti selaku pengusaha swasta di Desa Sekoban, diakui warga setempat. Dukungannya pada sejumlah kebutuhan masyarakat Desa Sekoban, Kabupaten Lamandau juga dirasakan warga sangat membantu, termasuk pada bidang pendidikan.
Tedi, salah satu guru di SD Sekoban mengungkapkan, bahwa aksi kemanusiaan melalui bantuan sosial yang dilakukan Artia Nanti sudah sangat membantu masyarakat setempat. Mulai dari infrastruktur sepeeti jalan dan jembatan, hingga di bidang pendidikan bagi pelajar yang ada di desa setempat.
“Kami akui, jika bantuan dari Pak Artia Nanti sangat membantu untuk masyarakat. Mulai dari akses jalan dan jembatan, hingga bantuan untuk pendidikan dan tempat ibadah, serta jika ada warga yang sakit atau pun meninggal” sebutnya kemarin (25/2/2022).
Ia juga mengatakan, untuk bantuan kepada para pelajar di Desa Sekoban sendiri, Artia yang juga menjabat sebagai Ketua Koperasi Kemitraan Laja Manah ditambah dengan dana pribadinya, memberikan bantuan sekitar Rp 60 juta pada tahun 2021 lalu. Ditambah lagi dengan bantuan lainnya yang diberikan kepada tempat ibadah.
“Kepedulian dari para pengusaha seperti ini, tentunya sangat membantu untuk kemajuan daerah. Karena jika hanya mengharap bantuan dari pemerintah, pastinya akan akan memerlukan waktu lama,” sebutnya.
Tedi juga menyebutkan, perbaikan jalan penghubung dari Desa Sekoban ke desa lainnya yang dilakukan Artia bersama Pemerintah Desa (Pemdes) setempat juga sangat dirasakan bermanfaat bagi masyarakat. Terlebih karena di Desa Sekoban hanya memiliki Sekolah Dasar, sedangkan untuk SMA dan SMP, pelajar dari Sekoban haru berangkat ke Kecamatan Lamandau atau desa lainnya. Dengan perbaikan jalan yang dilakukan, mempermudah para pelajar yang terpaksa harus bersekolah di luar.
“Bahkan bantuan untuk melakukan timbunan jalan yang rusak juga dilakukan hampir setiap bulan” sebut Tedi.
Artia Nanti sendiri merupakan pengusaha swasta di Desa Sekoban. Pria berkacamata kelahiran Sekoban, 24 September 1975 atau 47 tahun silam ini, menggeluti bisnis Sarang Walet dan perkebunan kelapa sawit pribadi.
“Saya hanya ingin membantu agar masyarakat Desa Sekoban meliki infrastruktur yang cukup baik. Termasuk jika ada warga yang mengalami musibah seperti sakit atau meninggal dunia, selama saya bisa, pasti saya bantu” ungkap Artia.
Diakuinya, memang sering melakukan aksi kemanusiaan, termasuk membagikan sembako kepada masyarakat, santunan untuk warga sakit ataupun meninggal. Termasuk bantuan untuk pendidikan para pelajar.
“Saat terjadi banjir di Lamandau tahun 2020 lalu, saya juga bantu. Melalui organisasi di Desa Sekoban, kita salurkan bantuan untuk sekitar 160 Kepala Keluarga. Karena niat saya untuk mengurangi beban masyarakat yang mengalami musibah atau kesusahan,” sebut pria berkacamata ini.
Tidak hanya itu, bahkan saat Pandemi Covid-19, Artia juga menyisihkan hasil usahanya untuk memberikan bantuan sembako secara pribadi untuk sejumlah masyarakat. Khususnya pada Tahun 2021 lalu.
“Saat pandemi covid-19, sejumlah sendi kehidupan masyarakat juga terganggu, termasuk pada segi ekonomi. Kondisi seperti ini yang juga perlu kita bantu,” sebutnya.
Ia juga mengatakan, bantuan yang disalurkannya tersebut, memang tidak disampaikan secara langsung olehnya. Namun, ia juga bekerjasama dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan, seperti pemgurus DAD untuk menyalurkan bantuan darinya tersebut. “Kita ingin bersama-sama membangun Desa Sekoban agar lebih baik,” pungkasnya. (*)