PULANG PISAU – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Hj. Nunu Andriani mengatakan, pihaknya meningkatkan sinergitas dengan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sebagai upaya memperkuat kompetensi guru penggerak.
“Sinergitas ini diperkuat dengan komitmen guru untuk meningkatkan kompetensinya sebagai guru penggerak,” ucap Hj Nunu, akhir pekan tadi.
Nunu sapaan akrab Kadis Pendidikan Pulang Pisau itu mengatakan, sebagai guru penggerak nantinya para guru ini akan mengikuti tes yang dilaksanakan oleh Kemendikbud Ristek.
Dari hasil tes ini selanjutnya, bagi yang dinyatakan lulus sebagai calon guru penggerak. Diberikan pendidikan maupun pelatihan atau diklat dengan waktu sembilan bulan bagi yang ingin meningkatkan kompetensinya.
“Definisi guru penggerak ini diantaranya mengedepankan dari hasil pembelajaran siswa yang berfokus pada peningkatan peserta didik melalui berbagai inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran,” jelas Nunu.
Nunu juga mengatakan, untuk poin plus dari para guru penggerak ini, nantinya mereka bisa menjadi kepala sekolah.
“Nah, untuk pendidikan dan pelatihan yang diikuti selama sembilan bulan oleh guru penggerak itu dianggap mampu, baik kemampuan dalam administrasi dan manajerial,” tuturnya.
Dia menjelaskan, untuk pelatihan guru ini dilakukan di sekolah masing-masing. Untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan pada 2022 ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Pulang Pisau mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 15 miliar.
“Jumlah itu meningkat, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp. 10 miliar. Diharapkan dengan adanya bantuan anggaran DAK ini bisa meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di Pulang Pisau,” imbuhnya. (ung/abe)