PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) menjalankan kegiatan akademik, baik administrasi maupun perkuliahan dengan menerapkan sistem Hybrid memadukan antara daring dan luring. Saat ini mahasiswa UPR masih lebih menyenangi atau berminat pada perkuliahan secara daring.
Hal ini disampaikan Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia saat dibincangi ditengah kesibukannya, belum lama ini.
Menurutnya, tahap awal penerapan sistem Hybrid selama berlangsungnya kegiatan perkuliahan mahasiswa, banyak yang sulit beradaptasi, terutama saat perkuliahan secara daring.
Namun seiring berjalannya waktu, perkuliahan sistem daring justru lebih diminati oleh mahasiswa dibandingkan perkuliahan tatap muka atau sistem luring.
Hal tersebut dikarenakan para mahasiswa tetap bisa mengikuti perkuliahan dimana saja dan kapan saja, tanpa harus khawatir dengan pandemi Covid-19.
“Dari pantauan kami selama ini, justru mahasiswa cenderung menyukai perkuliahan dengan sistem daring dibandingkan luring. Memang pada awalnya mereka agak kesulitan beradaptasi, namun lama – kelamaan mereka justru memilih kuliah dengan sistem daring, karena bisa mengikuti perkuliahan dimana saja dan kapan saja melalui aplikasi zoom. Selama mereka berada di daerah yang masuk dalam jangkauan Internet,” ucapnya.
Kendati demikian, ia bersama unsur pimpinan UPR telah menggelar rapat sekaligus memutuskan, pada 2022, UPR tetap menerapkan sistem Hybrid dalam perkuliahan mahasiswa, namun dengan mengedepankan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat.
“Kita sepakat, bahwa di 2022, UPR tetap menerapkan sistem perkuliahan secara hybrid dengan prokes secara ketat. Mengingat saat ini kita masih diliputi Pandemi Covid-19. Apalagi ada beberapa Fakuktas dan Prodi yang harus melaksanakan kuliah secara tatap muka, misalnya di Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Teknik (FT),” pungkasnya. (rul/abe)