Mayat di Pekarangan Rumah, Polisi Temukan Senpi Rakitan dan Sajam

pekarangan rumah
Penemuan mayat di pekarangan belakang rumah warga di Desa Ugang Sayu, Kecamatan GBA, Kabupaten Barsel, Jumat (03/12/2021). Foto: dok.kapolsek GBA.

PALANGKA RAYA – Seorang pria ditemukan warga tewas dalam posisi terlentang di pekarangan belakang rumah, Jumat (03/12/2021) sekitar jam 05.30 WIB.

Pria tersebut ditemukan tewas di belakang rumah warga di Desa Ugang Sayu, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).

Kapolres Barsel, AKBP Agung Tri Widiantor melalui Kapolsek Gunung Bintang Awai (GBA), Iptu Rahmat Saleh Simamora, membenarkan peristiwa tersebut.

Kapolsek menuturkan, pria tersebut ialah warganya yang bernama Mihewu alias Kewu (41) warga Desa Ugang Sayu, RT. 04, Kecamatan GBA.

Jasad pria itu ditemukan oleh warga di bagian belakang rumah milik salah satu warga bernama Murdianto.

“Pemilik rumah mendapati sesosok mayat dengan posisi terlentang didekat kolam penyimpanan getah karet,” kata Iptu Simamora.

Melihat hal itu, warga pun akhirnya melaporkan temuan mayat tersebut kepada Kepala Desa Ugang Sayu dan Polsek GBA.

Petugas Polsek yang di lokasi kemudian langsung melakukan oleh TKP. Dalam olah TKP, Anggota menemukan senjata api (Senpi) rakitan, senjata tajam (Sajam) dan dua karung berisi getah karet.

“Kami temukan senpi rakitan berikut satu butir amunisi kaliber 9 mm, sebilah parang serta dua karung getah karet yang ada didekat kaki mayat,” jelasnya.

Sementara itu, tak jauh dari jasad pria yang sehari-hari sebagai tukang bengkel tersebut, ditemukan sepeda motor merk honda yang diduga milik korban.

Saat ditemukan, pemilik rumah sontak terkejut melihat jasad seorang pria yang tergeletak di belakang rumahnya. Murdianto menjelaskan, bahwa ia tidak mengetahui kapan almarhum datang menggunakan sepeda motor yang terparkir di samping rumahnya dikarenakan malam sebelum penemuan mayat, hujan lebat dan ia beserta keluarga tidur lebih cepat.

“Saksi juga menerangkan bahwa dua karung getah karet yang ada didekat mayat bukanlah miliknya,” kata Kapolsek.

Sementara itu, dari keterangan istri sirih korban yang sudah menjalin rumah tangga selama tujuh tahun. Korban sebelumnya berangkat dari rumah dengan tujuan ke tambang PT. Pijar untuk melihat garapan batu bara dengan tidak membawa apa-apa.

Ditempat lain, menurut pengakuan istri sah korban saat dimintai keterangan kepolisian, Kewu sempat menderita penyakit asma.

Jasad korban akhirnya dibawa ke rumah sakit setempat untuk kemudian dilakukan Visum Et Repertum. Nantinya diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan.

“Dari hasil visum pada mayat tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun luka pada mayat yang dapat menyebabkan kematian. Diduga meninggal karena sakit,” tandasnya. (rdo/cen)