Banjir Surut, Jalur Tumbang Nusa dan Penda Barania Mulai Lancar

banjir surut
Petugas saat mengukur debit air yang semakin berangsur surut di Desa Tumbang Nusa,Jumat (26/11/2021). Foto: dok. polres pulpis.

PULANG PISAU – Banjir yang merendam ruas jalan Trans Kalimantan Palangka Raya – Banjarmasin, Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau berangsur surut. Debit air pada Jumat (26/11/2021) sore, terpantau mengalami penurunan 12 cm dari hari sebelumnya 30 cm turun menjadi 18 cm.

Begitu juga banjir yang merendam jalan poros tengah Trans Kalimantan Palangka Raya-Kuala Kurun, sudah pada titik nol, dan hanya terdapat genangan air pada titik-titik kerusakan jalan berlubang akibat tergerus air.

Kapolres Pulang Pisau, AKBP Kurniawan Hartono melalui Kasatlantas, AKP Waryono, membenarkan jika debit air yang merendam jalan Trans Kalimantan Desa Tumbang Nusa berangsur surut, dan hari ini debit air turun 12 cm, dari ketinggian 30 cm turun menjadi 18 cm.

Waryono juga menjelaskan, jika yang merendam jalan poros tengah Trans Kalimantan Palangka Raya-Kuala Kurun, sudah pada titik nol, dan hanya terdapat genangan air pada titik-titik lubang akibat tergerus air.

“Alhamdulillah, banjir yang merendam jalan Trans Kalimantan Desa Tumbang Nusa dan Pemda Barania sudah surut, sehingga kedua jalan tersebut sudah dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan,” ucap Waryono.

Kendati sudah dapat dilewati semua jenis kendaraan, kata Waryono, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan melintas jalan Trans Kalimantan, Desa Tumbang Nusa dan Penda Barania, agar tetap berhati-hati.

Pasalnya, di Tumbang Nusa masih terdapat genangan air dengan ketinggian 18 cm. Begitu juga di Desa Penda Barania, lanjutnya, banyak kerusakan jalan yang menimbulkan titik-titik lubang dengan diameter yang cukup dalam akibat tergerus banjir.

“Jadi, kepada masyarakat yang akan melintas jalan tersebut, kita mengingatkan supaya berhati-hati, khususnya yang akan melintas jalan lintas Palangka Raya-Kuala Kurun Desa Penda Barania agar kendaraan atau mobil kecil yang melintas selalu berhati-hati dan tidak menimbulkan kemacetan dikarenakan jalan banyak yang rusak dan berlubang serta masih ada genangan air akibat setelah banjir,” tutupnya. (ung/cen)