SAMPIT – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Zainuddin, mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar berinovasi dalam penanganan sampah dengan membeli mesin pemilah sampah bernama Gibrik. Mesin tersebut dinilai mampu menjadi solusi untuk mengurangi timbunan sampah yang kini banyak terjadi di sejumlah depo di Kota Sampit.
Menurut Zainuddin, tumpukan sampah di berbagai depo, terutama di kawasan padat penduduk, sudah menjadi pemandangan yang memprihatinkan. Volume sampah yang terus meningkat tidak sebanding dengan kemampuan pengelolaan yang ada saat ini.
“Setiap hari kita lihat sendiri, tumpukan sampah di beberapa depo di Kota Sampit sudah menggunung. Kalau tidak segera ada inovasi, persoalan ini akan terus berulang,” ujar Zainuddin, Jumat (31/10/2025).
Ia menuturkan, saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Seruyan, pihaknya melihat penerapan teknologi mesin pemilah sampah Gibrik yang terbukti efektif. Mesin tersebut dapat memisahkan sampah organik dan anorganik secara otomatis sehingga mengurangi volume sampah yang perlu dibuang ke tempat penampungan akhir.
“Di Seruyan, mesin Gibrik sudah digunakan. Sampah yang masuk ke sana tidak lagi berupa tumpukan, tapi sudah berubah menjadi pupuk dan plastik yang bisa dimanfaatkan kembali,” jelasnya.
Zainuddin menilai, penggunaan mesin serupa di Kotim sangat memungkinkan, terlebih dengan tingginya produksi sampah harian di Sampit. Ia juga menilai harga mesin tersebut cukup terjangkau jika dibandingkan dengan manfaat besar yang akan diperoleh daerah.
“Saya sudah tanyakan, harganya bervariasi tergantung kapasitasnya. Ada yang Rp100 juta, Rp200 juta, sampai Rp400 juta. Kalau dilihat dari manfaatnya, menurut saya ini sangat layak dipertimbangkan oleh DLH,” katanya.
Selain mengurangi beban depo dan tempat pembuangan akhir (TPA), hasil pengolahan dari mesin itu juga bisa memberikan nilai ekonomi melalui produksi pupuk dan daur ulang plastik.
“Kalau kita sudah punya alat seperti ini, otomatis beban pengelolaan sampah berkurang. Lingkungan jadi lebih bersih, dan masyarakat pun bisa merasakan manfaat ekonominya,” tegas Zainuddin.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap, DLH Kotim dapat menganggarkan pembelian mesin Gibrik pada tahun mendatang.
“Kami dari Komisi II siap mendukung setiap langkah pemerintah daerah dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan,” tandasnya. (pri/cen)
BACA JUGA : Buaya Serang Warga di Kota Besi, DPRD Kotim Ingatkan Warga Bantaran Sungai untuk Lebih Waspada



