Malu-Maluin! Oknum ASN Kotim Diduga Lakukan Pelecehan Verbal kepada Peserta Upacara Sumpah Pemuda

pelecehan verbal
Isi curhatan peserta upacara Sumpah Pemuda yang menceritakan dugaan pelecehan verbal oleh oknum ASN Kotim, pada Selasa (28/10/2025). Foto: Tangkap Layar Video

SAMPIT – Suasana khidmat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Halaman Kantor Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Selasa (28/10/2025), mendadak tercoreng oleh dugaan pelecehan verbal yang dilakukan oknum aparatur sipil negara (ASN) terhadap dua peserta perempuan.

Insiden ini terekam dalam video amatir dan menjadi perbincangan hangat di kalangan pelajar serta organisasi kepemudaan (OKP) Kotim. Dalam rekaman tersebut, terdengar suara sejumlah pria berseragam batik Korpri dan pakaian putih yang diduga ASN serta tenaga PPPK melontarkan ucapan bernada mesum saat dua peserta perempuan melintas di depan mereka.

Seorang teman korban yang juga hadir dalam upacara itu membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengungkapkan bahwa mereka hadir sebagai perwakilan pelajar dan OKP untuk mengikuti upacara di lingkungan Pemkab Kotim.

“Tadi kami dari pelajar dan OKP mewakili pemuda Kotim untuk upacara di Pemda dalam Hari Sumpah Pemuda. Ada kejadian tidak mengenakkan dari salah satu oknum berpakaian batik Korpri dan pakaian putih, yang diduga ASN atau PPPK,” ujarnya kepada media, Selasa (28/10).

Ia menuturkan, ucapan bernada cabul itu terdengar jelas dan disertai tawa keras dari kelompok tersebut.

“Kurang lebih percakapannya saya dengar jelas, ‘Wah ini bodinya, sekali masuk mentok langsung crot’, lalu mereka tertawa keras. Kalimat itu jelas ditujukan ke dua teman saya,” katanya.

Saksi lain juga mengaku kesal dengan sikap tidak pantas itu.

“Saya lewat dengan muka judes karena marah, lalu mereka malah menimpali dengan nada mengejek, ‘Kalau ini keras ini, gak bisa dibercandain’,” ungkapnya.

Menurutnya, perbuatan itu tidak hanya melecehkan perempuan, tetapi juga mencoreng wibawa ASN sebagai abdi negara yang seharusnya menjaga etika dan kehormatan dalam kegiatan resmi pemerintahan.

“Saya berharap Pemkab menegur oknum tersebut. Jangan sampai seragam dinas hanya jadi kebanggaan luar, tapi sikap dan ucapannya tidak mencerminkan etika ASN,” tegasnya.

Peristiwa ini memicu kekecewaan dari peserta upacara lainnya. Banyak pihak menilai tindakan tersebut bertolak belakang dengan semangat Sumpah Pemuda yang menanamkan nilai kesopanan, saling menghargai, dan kehormatan antar sesama warga.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pelecehan verbal tersebut. (pri/cen)

BACA JUGA : Insiden Ikan Mentah, Kepala Sekolah Rakyat Kotim: Kami Tak Akan Toleransi Lagi Makanan Tak Layak