SAMPIT – Pihak Sekolah Rakyat Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan telah memperketat pengawasan terhadap kualitas makanan siswa, menyusul insiden lauk ikan yang diduga belum matang beberapa waktu lalu. Kejadian tersebut sempat dikeluhkan sejumlah pelajar, namun kini menjadi bahan evaluasi bagi pihak sekolah.
Kepala Sekolah Rakyat Kotim, Nikkon Bhastari, menjelaskan bahwa insiden itu terjadi akibat kelalaian dari pihak vendor penyedia makanan. Ia memastikan sekolah langsung bertindak cepat dengan mengganti seluruh menu yang dianggap tidak layak konsumsi.
“Setiap makanan sebenarnya sudah kami periksa satu per satu sebelum disajikan. Tim wali asuh dan wali asrama rutin memastikan nasi dan lauknya matang sampai ke dalam,” ujar Nikkon saat diwawancarai, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, pemeriksaan dilakukan secara ketat sebelum siswa memasuki ruang makan. Petugas memeriksa suhu nasi, membuka bagian lauk, hingga mencicipi makanan untuk memastikan keamanannya.
“Saat ditemukan beberapa potong ikan yang bagian dalamnya masih mentah, langsung kami laporkan ke vendor. Semua lauk yang tidak layak kami kumpulkan dan minta diganti dengan yang baru,” jelasnya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan ikan yang disajikan tampak matang dari luar karena dilapisi tepung, namun bagian dalamnya masih mentah di sekitar tulang. Kondisi ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi.
Vendor penyedia makanan disebut langsung merespons cepat laporan tersebut.
“Respon vendor cukup cepat. Mereka segera mengirimkan makanan pengganti yang matang dan sesuai standar gizi. Anak-anak tetap bisa makan dengan aman,” kata Nikkon.
Selain itu, pihak sekolah juga memberikan penjelasan langsung kepada siswa agar memahami situasi tersebut dan tidak menimbulkan keresahan di lingkungan asrama.
“Kami tunjukkan langsung kepada siswa bahwa makanan itu belum matang. Setelah diganti, mereka baru makan bersama,” ucapnya.
Nikkon menegaskan, insiden ini menjadi evaluasi penting untuk memperkuat sistem pengawasan antara pihak sekolah dan Dinas Sosial terhadap penyedia makanan siswa.
“Kami ingin memastikan hal serupa tidak terulang lagi. Ke depan, pengawasan akan lebih ketat dan terstruktur,” tegasnya.
Salah satu siswi, Mila Francisca, mengakui bahwa lauk ikan yang disajikan kala itu memang belum matang sempurna.
“Ikannya dari luar kelihatan biasa saja, tapi di dalam masih mentah dan berbau amis. Setelah dicek, langsung diganti dengan yang baru,” ujar Mila.
Meski begitu, Mila menilai kualitas makanan di sekolahnya selama ini sudah cukup baik.
“Biasanya makanannya enak dan bergizi. Hanya hari itu saja yang bermasalah. Semoga ke depan vendor bisa lebih teliti lagi saat memasak,” pungkasnya. (pri/cen)
BACA JUGA : Kelalaian Vendor, Makanan Mentah Disajikan ke Siswa Sekolah Rakyat Kotim



