PALANGKA RAYA – Beberapa hari terakhir, masyarakat Kota Palangka Raya dihadapkan pada antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kondisi ini menimbulkan keluhan, terutama terkait kelangkaan BBM bersubsidi yang dirasakan di lapangan.
Menanggapi hal tersebut, Area Manajer Pertamina Patra Niaga Wilayah Kalimantan Tengah, Widhi Triardi, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat Kota Palangka Raya atas antrean panjang yang sempat terjadi di beberapa SPBU. Kami pastikan bahwa pasokan BBM dari Pertamina tetap berjalan lancar tanpa kendala distribusi,” ungkap Widhi saat diwawancarai, Kamis (23/10/2025).
Ia menjelaskan, antrean panjang tersebut disebabkan oleh lonjakan permintaan BBM pada periode September hingga Oktober 2025.
“Permintaan BBM meningkat sekitar 9 persen dibanding rata-rata penyaluran harian bulan sebelumnya. Kenaikan ini terjadi secara nasional, termasuk di wilayah Kalteng,” ujarnya.
Meski demikian, Widhi memastikan stok BBM di seluruh SPBU wilayah Palangka Raya dalam kondisi aman dan mencukupi. Pertamina juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Palangka Raya untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU guna memastikan penyaluran berjalan tertib dan sesuai ketentuan.
“Alhamdulillah, situasi kini sudah kondusif. Stok tersedia dan antrean mulai berkurang, terutama untuk jenis BBM bersubsidi,” tambahnya.
Sebagai upaya menjaga transparansi, Pertamina juga meluncurkan program nasional Pantau Bersama SPBU, yang mengajak masyarakat turut mengawasi distribusi BBM.
“Kami membuka ruang partisipasi publik. Jika ada indikasi pembelian berlebih atau penggunaan barcode palsu, masyarakat bisa melapor melalui Call Center 135. Semua laporan akan kami tindaklanjuti,” tegas Widhi. (ter/cen)
BACA JUGA : Tim Gabungan Gerebek Lokasi Penimbunan BBM Subsidi di Tengah Kelangkaan