SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyanoor, menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap pelestarian kerajinan tradisional. Menurutnya, menjaga warisan budaya lokal tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga berpotensi besar mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Akhyanoor menyebut Kotim memiliki beragam kekayaan karya tangan seperti anyaman rotan, batik ecoprint, kerajinan purun, olahan limbah kayu, hingga ukiran kayu. Selain itu, sumber daya alam lokal seperti kulit kerang dari Pantai Ujung Pandaran dan batok kelapa dari wilayah selatan Kotim juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar produk kerajinan bernilai jual tinggi.
“Kalau keterampilan ini bisa diwariskan kepada generasi muda, kerajinan tidak akan punah. Misalnya saja menganyam lidi menjadi tempat pulpen, sederhana tetapi menjanjikan jika dikelola dengan baik,” ujar Akhyanoor, Rabu (15/10/2025).
Namun, ia menilai minat generasi muda untuk menekuni bidang kerajinan masih tergolong rendah. Kondisi tersebut menjadi tantangan dalam menjaga kelestarian keterampilan tradisional di tengah derasnya arus modernisasi.
Akhyanoor juga menyoroti belum optimalnya pengelolaan bahan baku lokal. Ia mencontohkan, kulit kerang dapat diolah menjadi aneka kerajinan unik yang berpotensi membuka lapangan kerja baru, asalkan dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
“Kalau dikelola dengan benar, kerajinan kulit kerang bisa melibatkan masyarakat, termasuk generasi muda. Tapi harus tetap menjaga ekosistem pantai agar tidak rusak,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa keterbatasan anggaran daerah masih menjadi kendala utama dalam pembinaan dan pengembangan sektor kerajinan. Meski begitu, Akhyanoor optimistis dengan adanya sinergi antara pemerintah, koperasi, dan pemanfaatan dana desa, pengrajin lokal tetap bisa bertahan dan berkembang.
“Mudah-mudahan melalui Koperasi Merah Putih dan dukungan Dinas KUKMPP, pengrajin lokal dapat terus tumbuh dan memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan, pengelolaan kerajinan tradisional secara serius dan berkelanjutan tidak hanya menjaga warisan budaya daerah, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat di tingkat bawah.
“Dengan perhatian pemerintah dan partisipasi semua pihak, saya yakin kerajinan lokal Kotim akan tetap lestari serta semakin dikenal luas,” pungkasnya. (pri/cen)
BACA JUGA : Waket I DPRD Kotim Pastikan Program MBG Tetap Berlanjut