PLN dan PT Borneo Indobara Perkuat Sinergi Penyediaan Listrik Andal untuk Wujudkan Sustainable Green Mining

pln
General Manager PLN UID Kalselteng, Iwan Soelistijono, menyerahkan plakat kerja sama kepada Chief Operation Officer PT Borneo Indobara, Raden Utoro, sebagai simbol sinergi dan apresiasi atas kolaborasi dalam mendukung transformasi energi bersih di sektor pertambangan. Foto: Ist

JAKARTA – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) bersama PT Borneo Indobara (BIB) menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan total daya sebesar 75 Mega Volt Ampere (MVA).

Penandatanganan yang digelar di Ambassador Lounge Jakarta, Selasa (7/10/2025), menjadi langkah strategis dalam memperkuat kerja sama yang telah terjalin sejak 2019. Melalui perjanjian ini, PLN akan menyalurkan listrik tegangan tinggi sebesar 75 MVA melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo volt (kV) ke fasilitas pertambangan PT Borneo Indobara di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya PLN mendukung agenda electrifying mining dan transformasi energi bersih di sektor pertambangan nasional.

Vice President Pelanggan Korporasi & Bisnis Individu PT PLN (Persero), Faisal Muslim, yang mewakili Executive Vice President Penjualan & Pelayanan Pelanggan Enterprise, mengatakan bahwa kerja sama ini bukan hanya soal penyediaan listrik, tetapi simbol dari kolaborasi besar menuju pertambangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Penyediaan tenaga listrik sebesar 75 MVA untuk PT Borneo Indobara bukan sekadar angka, melainkan simbol dari sinergi besar antara PLN dan dunia industri pertambangan untuk mewujudkan transisi energi yang lebih bersih dan berdaya saing,” ujar Faisal.

General Manager PLN UID Kalselteng, Iwan Soelistijono, menambahkan, momentum penandatanganan PJBTL ini menjadi bukti nyata peran PLN dalam mendorong transformasi hijau pelanggan industri strategis.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT Borneo Indobara yang telah menunjukkan komitmen dalam mewujudkan konsep Sustainable Green Mining. Langkah PT BIB yang mulai mengadopsi teknologi alat berat berbasis listrik merupakan terobosan besar menuju efisiensi operasional, pengurangan emisi karbon, dan dukungan nyata terhadap target Net Zero Emissions 2060,” kata Iwan.

Menurutnya, PLN tidak hanya bertindak sebagai penyedia tenaga listrik, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam perjalanan transisi energi di sektor pertambangan.

“Melalui pasokan listrik yang andal, bersih, dan berkelanjutan, PLN berkomitmen memastikan seluruh kebutuhan listrik yang menunjang pengoperasian alat berat listrik, infrastruktur, maupun fasilitas pertambangan dapat terpenuhi dengan kualitas terbaik,” lanjutnya.

Sementara itu, Chief Operation Officer PT Borneo Indobara, Raden Utoro, menyebut kerja sama dengan PLN menjadi bagian penting dari langkah perusahaan untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2028–2029.

“Melalui kolaborasi ini, kami memperkuat langkah nyata menuju operasi tambang yang lebih hijau dan efisien. PT Borneo Indobara telah mencanangkan target untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2028 hingga 2029, dan sinergi dengan PLN merupakan pilar utama dalam mewujudkannya,” ujar Raden.

Ia menegaskan, semangat transformasi hijau itu sejalan dengan visi perusahaan, Sustainable Green Mining Illuminating the World, sebagai wujud komitmen PT BIB untuk memberi manfaat luas bagi masyarakat dan lingkungan.

Selain penyediaan listrik, kerja sama ini juga mencakup pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan strategis, seperti Gardu Induk PLN dan jaringan transmisi 150 kV. Infrastruktur ini akan memperkuat sistem kelistrikan di kawasan industri Kalimantan Selatan dan memastikan keandalan pasokan energi untuk operasional tambang yang kian ter-elektrifikasi.

Melalui meningkatnya produktivitas dan efisiensi operasional PT Borneo Indobara, kerja sama ini juga diharapkan memberikan efek berganda bagi perekonomian daerah, terutama dalam menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan tambang. Dengan sistem kelistrikan yang lebih andal, kegiatan industri dan rantai pasok lokal diyakini akan ikut tumbuh, mendorong roda ekonomi Kalimantan Selatan semakin berputar.

Dengan penandatanganan PJBTL tersebut, PLN dan PT Borneo Indobara sepakat memperkuat sinergi menuju penerapan green industry di sektor pertambangan. Kolaborasi ini diharapkan menjadi bagian penting dari upaya transisi menuju masa depan energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia. (adv)

BACA JUGA : Banua Electric Run 2025 PLN Kalselteng Akan Wujudkan Harapan Listrik bagi 80 Keluarga Prasejahtera