SAMPIT – Proyek pembangunan fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) umum di Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mendadak jadi perbincangan hangat warga. Pasalnya, bangunan berukuran 2×3 meter itu menelan anggaran fantastis mencapai Rp126.727.000 dari Dana Desa (DD).
Bangunan yang berdiri di kawasan permukiman RT 005 tersebut saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Namun sejak awal, wujud fisik yang dinilai terlalu sederhana dibanding besaran dana yang dikucurkan sudah menimbulkan tanda tanya besar.
“Kalau dilihat kasarnya, kok bangunannya kecil banget, padahal anggarannya ratusan juta. Jadi wajar kalau masyarakat bertanya-tanya,” ujar salah seorang warga setempat.
Menanggapi polemik itu, Kepala Desa Jemaras, Moju Betti Suheri, menyebut pihaknya masih menunggu hasil pengecekan dari tim terkait.
“Hari ini akan ada tim turun mengecek ke lapangan. Itu bangunan ada dua tempat, jadi ada dua unit WC yang dibangun,” jelasnya, Jumat (3/10/2025).
Sementara itu, Camat Cempaga, Ady Candra, bersama tim pembina dan pengawasan kecamatan langsung meninjau lokasi pembangunan. Ia memastikan proses evaluasi sedang berjalan.
“Semoga dalam lima hari ke depan hasil evaluasi dan perhitungan tahap awal dari cek lapangan ini bisa tersusun. Selanjutnya kami akan buat rekomendasi kepada Pemerintah Desa Jemaras,” katanya.
Sorotan publik terhadap proyek ini membuatnya kian ramai diperbincangkan, terutama soal transparansi anggaran. Warga berharap hasil evaluasi dari pihak kecamatan bisa menjawab keraguan sekaligus mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan dana desa. (pri/cen)
BACA JUGA : Polemik Sawit Kotim Memanas, Pemkab Tunggu Gebrakan Gubernur Kalteng dan PT Agrinas
