NANGA BULIK – Kegiatan peningkatan kapasitas kepala desa dan penjabat kepala desa di Kabupaten Lamandau resmi ditutup Wakil Bupati Abdul Hamid pada Kamis (2/10/2025). Acara yang digelar selama tiga hari dua malam di Mes Desa, Nanga Bulik, ini diikuti 86 desa dengan 76 kepala desa hadir hingga penutupan.
Meski banyak peserta mengaku kelelahan karena langsung mengikuti rangkaian kegiatan usai menempuh perjalanan jauh, secara umum kondisi kesehatan mereka tetap baik. “Secara keseluruhan mereka sehat dan bisa mengikuti seluruh rangkaian,” ujar Abdul Hamid.
Dalam arahannya, Hamid menekankan pentingnya peran desa dalam menggerakkan roda ekonomi. Ia mendorong para kades untuk menyukseskan program Koperasi Desa Merah Putih yang digagas pemerintah daerah.
“Tujuan mulia dari Koperasi Desa Merah Putih adalah meningkatkan perputaran ekonomi di desa. Dengan ekonomi masyarakat yang membaik, taraf hidup juga akan meningkat, termasuk kemudahan akses pendidikan bagi anak-anak kita,” jelasnya.
Hamid juga menyampaikan terima kasih kepada Kodim 1017/Lamandau yang turut membina kedisiplinan dan ketertiban peserta. Menurutnya, disiplin adalah modal utama bagi seorang pemimpin.
Selain itu, Hamid meminta kepala desa menyelaraskan visi-misi dengan visi Kabupaten Lamandau serta Asta Cita Nasional. Ia menyinggung program prioritas Dana Desa 2025, yakni ketahanan pangan berkelanjutan, yang dinilai mampu menekan rantai pasok dan harga pangan di desa.
“Semakin dekat piring dengan sumber pangan, semakin baik kualitas kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Dari sisi peserta, kegiatan ini memberi banyak pengalaman. Herlangga Triatmaja Hadiwijaya, Kepala Desa Mekar Mulya, mengaku banyak mendapat pelajaran berharga.
“Selama tiga hari dua malam kami diajarkan cara menghadapi masalah sosial yang sering terjadi di lingkup masyarakat. Bahkan ada latihan semi militer untuk membentuk jiwa kepemimpinan,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Tim Kesehatan Retreat Kepala Desa 2025, dr. Pippy B. Mamud, menjelaskan bahwa sebagian peserta sempat mengalami tekanan darah tinggi di hari pertama. “Ada yang terdeteksi lebih dari 170/100, tapi secara umum bisa terpantau dan terkendali,” jelasnya.
Meski melelahkan, kegiatan retret tersebut disebut sukses memberi bekal baru bagi para kepala desa. Mereka pulang dengan pengalaman, semangat baru, dan rasa bahagia. (han/cen)
BACA JUGA : 227 PPPK Tahap II Resmi Diangkat Bupati Lamandau, Ini Pesan Penting Rizky Aditya Putra



