DI tangan Dwi Wulandari (33), tanaman bunga telang yang semula hanya merambat di pekarangan rumah kini menjelma menjadi produk bernilai jual tinggi.
Bermodal kreativitas dan ketekunan, Dwi berhasil mengolah bunga berwarna biru keunguan itu menjadi teh herbal yang tak hanya nikmat, tetapi juga menyehatkan.
“Daripada dibiarkan, saya coba manfaatkan. Awalnya hanya sekadar eksperimen menyeduh bunganya. Lama-lama saya pikir, kenapa tidak dijadikan produk? Dari situlah muncul ide membuat teh bunga telang,” kenang Dwi saat ditemui di salah satu bazar UMKM di Palangka Raya, Selasa (9/9/25).
Langkah Dwi tidak mulus begitu saja. Saat pertama kali memperkenalkan produknya, masyarakat setempat masih ragu.
“Awalnya susah menjualnya. Banyak yang takut rasanya pahit atau aneh,” ungkapnya.
Namun, ia tak menyerah. Dengan rajin mengikuti bazar UMKM, memberikan contoh seduhan, serta menjelaskan manfaat kesehatan bunga telang, masyarakat perlahan mulai menerima. Kini, teh bunga telang racikan Dwi justru ramai dicari karena jarang ada yang menjualnya dan ternyata cocok di lidah banyak orang.
Selain teh kering dalam kemasan, Dwi juga menjual es teh bunga telang cup seharga Rp10 ribu di setiap bazar. Warna ungu alami yang eksotis membuat produknya mudah menarik perhatian, terutama generasi muda yang gemar mencoba minuman unik.
Untuk kemasan, Dwi menyediakan pouch Rp20 ribu dan botol Rp40 ribu. Cara penyajiannya pun sederhana: cukup seduh 6–8 kuntum bunga telang kering dengan 200 ml air mendidih, biarkan warnanya larut sempurna, lalu tambahkan gula atau madu sesuai selera.
“Kalau hangat rasanya menenangkan, kalau dingin cocok untuk pelepas dahaga,” jelas Dwi.
Bunga telang dikenal memiliki berbagai khasiat. Selain keindahan warnanya, tanaman ini mengandung antiinflamasi, antibakteri, hingga antijamur. Kandungan antioksidannya tinggi, baik untuk melawan radikal bebas.
Khasiat lain di antaranya menurunkan kadar gula darah, meredakan sakit mata dan batuk, membantu detoksifikasi tubuh, hingga menjaga kesehatan kulit dan rambut.
“Banyak yang bilang setelah rutin minum, tidur jadi lebih nyenyak dan badan terasa lebih ringan,” ujar Dwi.
Nuraini, salah satu pembeli, mengaku awalnya penasaran dengan warna teh bunga telang yang mencolok.
“Saya kira rasanya aneh, ternyata segar sekali. Anak saya juga suka karena warnanya unik,” katanya.
Sementara itu, Yudi, pelanggan lainnya, rutin membeli kemasan pouch.
“Saya biasanya minum sebelum tidur. Rasanya menenangkan, tidak bikin perut kembung, malah bikin tidur lebih pulas. Harganya juga terjangkau,” ujarnya.
Testimoni positif membuat promosi Dwi lebih mudah. Dari mulut ke mulut, teh bunga telang kini dikenal sebagai minuman sehat yang bisa dikonsumsi sehari-hari.
Kisah Dwi Wulandari membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari hal sederhana di sekitar kita. Dari tanaman merambat yang kerap dianggap penghias pagar, ia berhasil mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi.
“Harapan saya, semakin banyak orang yang mengenal manfaat bunga telang dan menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat. Kalau kita tekun, sesuatu yang sederhana pun bisa jadi rezeki,” pungkas Dwi.
Bagi masyarakat yang berminat, Dwi membuka pemesanan langsung melalui WhatsApp di nomor 0857-8786-7441. (*)
Penulis: Siti Nur Marifa
Editor: Vinsensius
BACA JUGA : Dari Bakso Rp 5.000, Mbah Nadikan Sukses Kuliahkan Anak hingga Sarjana