Realisasi APBD Kalteng Capai Rp 2,23 Triliun per Juni 2025, Wagub Dorong Kinerja Tepat Sasaran

apbd
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat realisasi keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 2,23 triliun per 30 Juni 2025. Angka tersebut setara 21,88 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp 10,22 triliun. Sementara itu, realisasi fisik tercatat mencapai 27,73 persen.

Capaian ini disampaikan oleh Kepala Biro Administrasi Pembangunan, Akhmad Husain, yang mewakili Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng, dalam Rapat Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) Triwulan II Tahun Anggaran 2025, yang digelar di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur, Senin (28/7/2025).

Dalam rapat tersebut, tiga perangkat daerah tercatat memiliki serapan anggaran tertinggi hingga pertengahan tahun ini:

  1. Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng
  • Realisasi keuangan: Rp 1,05 triliun lebih (45,85%)
  • Realisasi fisik: 50%
  1. Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalteng
  • Realisasi keuangan: Rp 2,02 miliar lebih (43,32%)
  • Realisasi fisik: 43,33%
  1. Badan Penghubung Provinsi Kalteng
  • Realisasi keuangan: Rp 6,07 miliar lebih (40,71%)
  • Realisasi fisik: 40,71%

Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, yang turut hadir menyampaikan sambutan, menyampaikan apresiasi atas capaian ketiga perangkat daerah tersebut, termasuk sejumlah pemerintah kabupaten yang menunjukkan kinerja serapan anggaran tinggi.

“Capaian ini kiranya dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan, dengan tetap mengedepankan kualitas kegiatan,” ujar Edy.

Namun demikian, Wagub juga mengingatkan bahwa secara keseluruhan realisasi keuangan dan fisik APBD masih belum mencapai target yang diharapkan. Ia meminta seluruh perangkat daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk mempercepat penyerapan anggaran pada triwulan berikutnya.

“Efisiensi perlu dijawab dengan inovasi. Mari kita bekerja keras untuk mendorong realisasi anggaran agar terlaksana tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran, dan tepat aturan,” tegasnya.

Edy menutup sambutannya dengan menekankan bahwa target serapan bukan satu-satunya indikator keberhasilan, namun dampak nyata bagi masyarakat tetap harus menjadi prioritas utama.
“Jangan hanya mengejar angka, tapi pastikan program benar-benar membawa kemaslahatan bagi masyarakat Kalteng,” pungkasnya. (ifa/cen)

BACA JUGA : Gubernur Kalteng Minta 8 Helikopter dan Dana Siap Pakai untuk Atasi Karhutla