Bupati Murung Raya Tekankan Penyaluran Bantuan Beras Harus Tepat Sasaran, Data Harus Valid dan Terstruktur!

bantuan beras
Bupati Murung Raya Heriyus bersama jajaran forkopimda dan kepala OPD terkait saat meninjau langsung kondisi beras Program Bantuan Pangan 2025 di Gudang Bulog Puruk Cahu, belum lama Ini. Foto: Yudi

PURUK CAHU – Bupati Murung Raya, Heriyus SE, menegaskan bahwa proses penyaluran bantuan pangan berupa beras 10 kilogram per bulan untuk periode Juni–Juli 2025 harus dilakukan secara tepat sasaran. Penyaluran bantuan tersebut dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) bekerja sama dengan Bulog di wilayah setempat.

Pernyataan tersebut disampaikan Heriyus saat meninjau langsung gudang Bulog di Komplek Pergudangan Beriwit belum lama ini. Ia menyoroti pentingnya akurasi data agar bantuan benar-benar diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM) yang membutuhkan.

“Harus tepat sasaran, keluarga penerima manfaat (KPM) yang kondisinya kita bisa nilai memang memerlukan bantuan tersebut,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati menyebut bahwa ketepatan penyaluran sangat bergantung pada kualitas proses pendataan. Oleh sebab itu, ia menekankan perlunya pendataan yang terstruktur dan lintas sektor, mulai dari tingkat pusat hingga desa.

“Pendataannya harus terstruktur dan berlapis, dari pusat, daerah, sampai ke desa dan kelurahan. DKP perlu intensif berkoordinasi dengan pendamping sosial Dinas Sosial untuk memastikan data yang digunakan benar-benar valid,” jelas Heriyus.

Menurutnya, validasi data yang baik akan meminimalisasi potensi keluhan masyarakat terkait penyaluran bantuan. Pemerintah daerah juga diminta terus aktif melakukan edukasi, sosialisasi, dan monitoring agar proses distribusi berjalan lancar dan transparan.

“Pemerintah harus memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai ke tangan masyarakat penerima manfaat. Kita juga perlu bangun kepercayaan publik melalui proses yang transparan,” tutup Heriyus.

Program bantuan pangan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat di tengah tekanan ekonomi dan ancaman inflasi bahan pokok. (udi/cen)