PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya kembali menggelar Palangka Fair 2025 sebagai bagian dari peringatan HUT Pemerintah Kota ke-60 dan HUT Kota Palangka Raya ke-68. Event tahunan ini menjadi ajang strategis untuk mempromosikan produk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sekaligus mendorong perputaran ekonomi lokal.
Pemko menargetkan perputaran uang sebesar Rp3 miliar selama berlangsungnya Palangka Fair. Target ini dinilai realistis melihat capaian tahun sebelumnya.
“Tahun 2024 lalu, saat penutupan, tercatat perputaran uang mencapai Rp4 miliar lebih, melibatkan 200 pedagang kreatif, 125 UMKM Kota, dan dihadiri sekitar 6.000 pengunjung,” jelas Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya, Samsul Rizal, Kamis (17/7/2025).
Untuk tahun ini, panitia menyediakan 20 stan gratis bagi UMKM binaan pemerintah, masing-masing diisi 1–2 pelaku usaha. Selain itu, lebih dari 115 UMKM mandiri ikut berpartisipasi secara swadaya.
Samsul mengaku optimis terhadap potensi transaksi yang terjadi selama acara berlangsung.
“Melihat antusias pelaku usaha dan pengunjung, kami yakin bisa menyamai atau bahkan melebihi capaian tahun lalu,” ujarnya.
Tak hanya ajang jualan, Palangka Fair juga jadi ruang edukasi dan pemberdayaan UMKM. Samsul menambahkan bahwa bentuk dukungan nyata dari pemerintah adalah melalui penyaluran bantuan usaha.
“Tahun ini, kami sudah menyalurkan bantuan senilai Rp2 juta untuk 1.000 pelaku UMKM. Harapannya ini jadi suntikan semangat agar mereka terus berkembang dan naik kelas,” jelasnya.
Lebih dari sekadar pameran produk, Palangka Fair diharapkan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk membangun ekonomi kerakyatan berbasis lokal secara berkelanjutan. (ter/cen)
BACA JUGA : Festival Pesona Tambun Bungai Ikon Budaya yang Berdampak Langsung kepada UMKM dan Pelestarian Seni Budaya