PALANGKA RAYA – Di balik aroma khas dan cita rasa menggoda dari makanan tradisional Dayak bernama wadi, tersimpan kisah inspiratif seorang perempuan muda asal Kotawaringin Timur (Kotim), Mariati atau akrab disapa Maria. Berkat ketekunan, kecintaan pada budaya lokal, dan semangat wirausaha, Maria kini meraup omzet hingga Rp 19,2 juta per bulan dari dapur rumahnya di Palangka Raya.
Wadi merupakan olahan fermentasi ikan khas suku Dayak yang diawetkan secara alami menggunakan garam dan samu beras (beras sangrai halus). Produk ini biasa disantap dengan cara digoreng atau dimasak pedas, dan dikenal mampu bertahan lama tanpa pengawet kimia.
Maria memulai usahanya secara mandiri pada 1 September 2019. Bermula dari produksi rumahan berskala kecil, ia memasarkan produknya ke tetangga dan kerabat. Berkat konsistensi rasa dan strategi pemasaran lewat media sosial, wadi produksinya yang diberi nama @wadibawinyai_ kini telah dikenal luas dan dipesan dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Papua.
“Saya sudah berjualan selama enam tahun. Meski ada pasang surut, saya yakin usaha ini akan terus berkembang karena makanan khas daerah punya pasar tersendiri,” ujar Maria, Kamis (17/7/25).
Kini Maria juga telah menjalin jaringan reseller di sejumlah kabupaten di Kalimantan Tengah. Ia menawarkan dua varian rasa: original dan pedas, dengan pilihan ikan seperti patin, nila, mas, kapar, hingga papuyu (ikan lokal Kalimantan). Harga produknya berkisar dari Rp 80.000 tergantung jenis ikan.
Maria menekankan bahwa usaha ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga bentuk pelestarian budaya Dayak. Di tengah gempuran makanan instan, wadi menjadi simbol kearifan lokal yang tetap relevan dan digemari.
“Jangan takut memulai dari kecil. Yang penting konsisten, mau belajar, dan percaya bahwa produk lokal punya nilai tinggi jika kita olah dengan serius,” pesannya kepada generasi muda.
Dengan kemasan rapi dan kualitas rasa autentik, produk Maria kini tak hanya jadi favorit masyarakat lokal, tapi juga perantau yang rindu kampung halaman. Ia menjadi bukti nyata bahwa bisnis kecil yang dimulai dari rumah bisa menembus pasar nasional dengan semangat, inovasi, dan rasa cinta pada budaya sendiri. (ifa/cen)
BACA JUGA : Ampuh! Ini 4 Manfaat Dahsyat Lemon Campur Madu untuk Kesehatan Tubuh