PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya terus mengedepankan pembangunan yang bersifat inklusif dan berkelanjutan sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara merata di seluruh wilayah.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, menegaskan bahwa meskipun kota ini berhasil menekan angka kemiskinan hingga menjadi salah satu yang terendah di Provinsi Kalimantan Tengah, Pemko tidak menutup mata terhadap ketimpangan yang masih terjadi, terutama di kawasan pinggiran dan pedesaan.
“Pembangunan harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Tidak boleh ada wilayah yang tertinggal dari arus kemajuan,” ujar Zaini, Rabu (9/7/2025).
Ia menyebutkan, rendahnya tingkat pendidikan, keterbatasan akses layanan kesehatan, serta minimnya peluang kerja masih menjadi penyebab utama kemiskinan di wilayah pelosok. Oleh karena itu, Pemko memperkuat sinergi lintas sektor untuk menjawab berbagai tantangan tersebut.
Berbagai program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat terus digencarkan. Program-program tersebut meliputi sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur dasar, dengan harapan manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat, khususnya kelompok rentan.
“Pembangunan inklusif berarti semua warga berhak mendapat akses yang sama terhadap layanan dasar dan kesempatan ekonomi. Kami ingin memastikan tidak ada warga yang merasa tertinggal,” tegasnya.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya Pemko untuk membangun kota yang adil, berdaya saing, dan ramah bagi seluruh warganya. (cen)
BACA JUGA : 14 Pejabat Resmi Dilantik, Pemko Palangka Raya Tegaskan Komitmen Pelayanan Publik