Bukan Pulang Kampung, Napi Kabur Ini Malah Ngaku Mau Jadi Tukang Cuci Mobil

napi
Narapidana Lapas Klas IIA Palangka Raya, Hendrikus Yosep Seran, ketika diinterogasi oleh Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Palangka Raya Iptu Helmi Hamdani, setelah diamankan, belum lama ini. Foto: Ist

PALANGKA RAYA – Aksi pelarian narapidana (napi) dari Lapas Kelas IIA Palangka Raya, Kalimantan Tengah, bernama Hendrikus Yosep Seran menyita perhatian publik.

Pelarian Hendrikus terjadi pada Sabtu (28/6/2025). Menyikapi insiden itu, pihak Lapas melayangkan surat permohonan bantuan kepada Polresta Palangka Raya untuk membantu proses pencarian.

Berdasarkan data yang diberikan, Unit Jatanras Satreskrim Polresta Palangka Raya yang dipimpin Iptu Helmi Hamdani, dengan dukungan Jatanras Ditreskrimum Polda Kalteng, langsung melakukan penyelidikan intensif.

“Kami membagi dua tim, satu melakukan penelusuran dalam kota, khususnya wilayah Tangkiling dan Bukit Batu. Sementara tim lainnya bertugas menyisir area luar kota,” ujar Iptu Helmi.

Menurutnya, pencarian kali ini tidak seperti perburuan pelaku kejahatan biasa. Hendrikus dinilai berpotensi melakukan tindakan nekat yang bisa membahayakan masyarakat maupun petugas, sehingga kewaspadaan penuh diterapkan.

Selama proses pengejaran, pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan aparat dari kabupaten tetangga bahkan hingga luar provinsi. Berbagai lokasi potensial tempat persembunyian juga diperiksa.

Setelah melewati penyelidikan yang cukup melelahkan, titik terang mulai terlihat. Pada Rabu siang (2/7/2025), seorang warga di kawasan Pasar Cempaka, Banjarmasin, melaporkan adanya pria asing dengan gerak-gerik mencurigakan. Polisi setempat yang menerima laporan tersebut segera menuju lokasi dan mengamankan seorang pria yang sesuai dengan ciri-ciri Hendrikus.

“Setelah identitasnya dicocokkan, benar bahwa pria tersebut adalah Hendrikus Yosep Seran, napi kasus asusila yang kabur dari Lapas Palangka Raya,” terang Iptu Helmi.

Polisi bersama pihak Lapas langsung menuju Banjarmasin untuk menjemput Hendrikus. Setelah diamankan, ia sempat diinterogasi dan mengaku bahwa pelariannya bukan untuk kembali ke kampung halaman, melainkan karena dijanjikan pekerjaan oleh temannya.

“Ia mengaku kabur ke Banjarmasin karena ingin bekerja di tempat pencucian mobil. Itu yang menjadi motifnya ke sana,” jelas Helmi.

Setelah ditangkap, Hendrikus sempat ditahan sementara di Rutan Mapolresta Palangka Raya. Pada Kamis (3/7), ia secara resmi diserahkan kembali ke Lapas Klas IIA Palangka Raya untuk menjalani pemeriksaan lanjutan dan melanjutkan masa hukumannya.

Insiden ini juga menjadi sorotan atas lemahnya sistem pengamanan di Lapas. Dua pejabat penting di Lapas Klas IIA Palangka Raya pun telah dinonaktifkan sementara guna menjalani proses pemeriksaan internal. (rdo/cen)

BACA JUGA : Kabur 5 Hari, Balik Lagi ke Lapas: Liburan Hendrikus Napi Kabur Tamat Sudah!

BACA JUGA : Muka Gelisah di Pasar, Napi Kabur dari Lapas Palangka Raya Malah Ketemu Macan Sudimampir, Ketangkap Deh!

BACA JUGA : Napi Tak Tahu Diri, Dikasih Izin Kencing Malah Kabur

BACA JUGA : Lapas Palangka Raya Geger! Napi Kabur, Kakanwil Turun Tangan, Siap-siap Ada yang Dicopot?

BACA JUGA : Pasca Napi Kabur! Evaluasi Menyeluruh Dulu, Jangan Buru-Buru Pulihkan Jabatan Kalapas dan KPLP

BACA JUGA : Potret Buram Penjara di Kalteng