PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya mengambil langkah strategis dalam penanganan stunting dengan memperluas intervensi hingga ke sektor hunian. Melalui dua program perumahan, Pemko tak hanya fokus pada pemenuhan gizi anak, tetapi juga memastikan kondisi tempat tinggal keluarga sasaran lebih layak.
Program ini menyasar keluarga dalam skema Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang secara aktif mendampingi anak-anak bawah dua tahun (Baduta).
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, mengungkapkan bahwa dari total 142 keluarga sasaran Baduta Genting tahun 2025, terdapat 52 keluarga yang belum memiliki rumah. Untuk itu, mereka akan diprioritaskan mendapatkan rumah melalui skema cicilan ringan tanpa uang muka.
“Kami siapkan cicilan antara Rp500 ribu hingga Rp700 ribu per bulan,” jelas Fairid, Senin (30/6/2025).
Sementara itu, bagi keluarga yang sudah memiliki rumah namun dalam kondisi tidak layak huni, Pemko juga mengalokasikan bantuan program bedah rumah.
“Ada tujuh rumah yang kami identifikasi tidak layak, dan itu akan kami bantu bedah tahun ini,” tambahnya.
Langkah ini, kata Fairid, merupakan bagian dari pendekatan konvergensi, yaitu penanganan stunting secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi gizi, tetapi juga kondisi sosial dan lingkungan.
“Rumah yang layak adalah fondasi untuk tumbuh kembang anak yang sehat. Maka kami pastikan intervensi tidak hanya di satu sisi,” tegasnya.
Program ini diharapkan menjadi model bagi upaya penanggulangan stunting yang terintegrasi dengan peningkatan kesejahteraan keluarga secara menyeluruh di Kota Palangka Raya. (cen)
BACA JUGA : Pemko Palangka Raya Evaluasi APBD 2025! Realisasi Turun, Percepatan Jadi Fokus Semester II