PALANGKA RAYA – Kota Palangka Raya berhasil mencatat prestasi membanggakan dengan meraih peringkat kedua dalam Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2025. Kota Cantik memperoleh skor 96,6 poin, hanya terpaut tipis dari posisi pertama.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor yang berhasil menurunkan angka stunting dari 28 persen pada 2023 menjadi 19,1 persen pada 2024, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
“Capaian ini buah dari strategi berbasis data dan intervensi tepat sasaran, khususnya pada kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui,” ujar Fairid dalam forum penilaian kinerja percepatan penurunan stunting di Kalteng, Senin (30/6/2025).
Fairid mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya telah mengembangkan dashboard data khusus untuk memetakan dan mengarahkan intervensi secara lebih efektif agar tidak mubazir.
Intervensi yang dilakukan tidak hanya sebatas pada edukasi dan layanan kesehatan, namun juga menyentuh aspek dasar lainnya seperti penyediaan air bersih, bantuan rumah layak huni, dan pemenuhan gizi seimbang.
Selain itu, Wali Kota menekankan pentingnya partisipasi publik dalam upaya penurunan stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh, yang dinilai mampu memperkuat pendekatan berbasis komunitas.
“Semoga ini jadi motivasi untuk terus memperkuat peran serta masyarakat dalam mencegah stunting secara menyeluruh,” pungkas Fairid.
Ke depan, Pemko Palangka Raya menargetkan angka stunting bisa terus ditekan di bawah 14 persen, sesuai target nasional yang dicanangkan pemerintah pusat. (*/cen)
BACA JUGA : Wali Kota Hadiri HUT ke-79 Bhayangkara, Dorong Sinergi Polri dan Pemko Palangka Raya