Perusahaan Baru Prajogo Pangestu Siap IPO, Target Dana Rp 2,3 Triliun!

Prajogo Pangestu
Ilustrasi BEI

JAKARTA – Perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), resmi mengumumkan rencana penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Emiten yang bergerak di bidang investasi ini siap melepas maksimal 12,48 miliar saham biasa bernominal Rp100 per saham, setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Dikutip dari CNBCIndonesia.com, dalam prospektus ringkas yang dirilis, CDIA mematok harga penawaran awal di kisaran Rp 170 hingga Rp 190 per saham, dengan potensi perolehan dana segar hingga Rp 2,37 triliun.

IPO ini menjadikan CDIA sebagai emiten ketiga milik Prajogo Pangestu yang melantai di BEI dalam tiga tahun terakhir, setelah sebelumnya sukses dengan IPO Chandra Asri (TPIA) dan Barito Renewables (BREN).

Jadwal IPO CDIA: Masa Bookbuilding (Penawaran Awal): 19–24 Juni 2025, Masa Penawaran Umum: 2–4 Juli 2025, Tanggal Pencatatan di BEI (Listing): 8 Juli 2025

Dalam aksi korporasi ini, perusahaan menggandeng sejumlah underwriter besar, yakni BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Vickers, Henan Putihrai, OCBC Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas.

Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk mendukung ekspansi anak usaha CDIA. Sekitar Rp 871,75 miliar akan disalurkan ke anak perusahaan di sektor logistik, yakni PT CSI dan PT MIM.

Sementara itu, Rp 1,5 triliun lainnya akan dialokasikan ke anak usaha di pilar bisnis pelabuhan dan penyimpanan, yakni PT CSP, yang nantinya akan menyalurkan dana tersebut melalui penyertaan modal ke PT CCP.

Langkah ini mencerminkan strategi jangka panjang CDIA untuk memperkuat integrasi bisnis logistik dan infrastruktur yang mendukung ekosistem industri milik Prajogo Pangestu secara keseluruhan.

Sebelum IPO, struktur kepemilikan saham CDIA adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA): 66,67%, Phoenix Power B.V.: 33,33%

Masuknya CDIA ke lantai bursa menjadi momentum strategis untuk membuka akses pasar modal terhadap bisnis logistik dan pelabuhan milik Grup Prajogo, sekaligus memperluas portofolio investasi investor publik terhadap ekosistem industri energi dan infrastruktur di Indonesia. (*/cen)

BACA JUGA : Mekanisme Penyaluran BSU 2025: Cek Syarat, Cara Daftar dan Kriteria Penerima Rp600 Ribu