SAMPIT – Peresmian jetty milik PT Sumber Energi Alam Lestari (SEAL) di Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, pada Selasa (10/6/2025), bukan sekadar seremoni bisnis. Lebih dari itu, kehadiran perusahaan ini membawa dampak nyata bagi masyarakat setempat—baik dari sisi ekonomi, sosial, hingga peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal.
Peresmian jetty tersebut turut dihadiri oleh Kepala Desa Luwuk Bunter, Kurnain Noor, yang menyampaikan apresiasi atas kepercayaan para investor terhadap desa yang berpenduduk sekitar 1.500 jiwa, terdiri dari 8 RT dan 4 RW itu.
“Kami bersyukur Luwuk Bunter dipercaya sebagai lokasi investasi. Harapannya ini membuka lapangan kerja dan memperluas peluang ekonomi masyarakat kami,” ungkap Kurnain dalam sambutannya.
Pemilik PT SEAL, Asep Sulaiman Sabanda, menjelaskan bahwa pilihan lokasi Luwuk Bunter bukan tanpa pertimbangan. Secara geografis, desa ini berada hanya sekitar 56 mil laut dari muara, dan wilayah Sampit sudah dilengkapi dengan infrastruktur ekspor seperti bea cukai, perpajakan, dan sistem perizinan yang mendukung.
“Dukungan dari pemerintah daerah Kotim dan sambutan masyarakat sangat baik. Proses perizinan dan pembebasan lahan berjalan lancar. Ini menciptakan iklim investasi yang sangat positif,” jelas Asep.
Tak hanya membangun jetty, PT SEAL juga menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat. Sebanyak 70 persen tenaga kerja yang dibutuhkan akan diambil dari warga sekitar.
Untuk mendukung hal itu, PT SEAL telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Pemerintah Kabupaten Kotim dan Kabupaten Katingan. Targetnya, sebanyak 200 tenaga kerja lokal akan dilatih melalui balai pelatihan bersertifikat, kemudian mendapatkan sertifikasi profesi.
“Mereka yang lulus pelatihan akan kami pekerjakan. Yang belum terserap pun tetap memiliki keahlian yang bisa dimanfaatkan di perusahaan lain,” ujar Asep.
Jetty tahap pertama sendiri akan menyerap sekitar 30–50 orang tenaga kerja, sementara jetty kedua yang direncanakan disebut akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang lebih besar. Dalam tahap awal, PT SEAL lebih banyak membuka lowongan bagi sopir dan tenaga kerja dari wilayah Luwuk Bunter.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, PT SEAL juga menyerahkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp100 juta kepada Pemerintah Desa Luwuk Bunter.
“CSR ini akan dimanfaatkan untuk kebutuhan prioritas desa dan mendukung pembangunan masyarakat,” kata Kurnain.
Dengan pendekatan investasi yang inklusif dan berorientasi pada manfaat sosial, kehadiran PT SEAL di Luwuk Bunter menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dapat sejalan dengan pemberdayaan masyarakat dan kelestarian wilayah lokal. (pri/cen)
BACA JUGA : Dinkes Kotim Siaga! Antisipasi Covid-19 Meski Belum Ada Kasus