Presiden Prabowo Terkesan Produk Olahan Jagung Bengkayang, Dukung Swasembada Berbasis Teknologi

prabowo
Presiden Prabowo Subianto meninjau sejumlah stan pameran yang menampilkan proses hilirisasi komoditas jagung pakan hingga produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis 5 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres/Cahyo

KALTENGOKE.COM – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, Presiden Prabowo Subianto meninjau sejumlah stan pameran yang menampilkan proses hilirisasi komoditas jagung pakan dan produk UMKM lokal.

Presiden tampak antusias saat mengunjungi satu per satu stan, termasuk stan milik Pemkab Bengkayang yang mengusung tema “Peningkatan Nilai Tambah Jagung melalui Diversifikasi Produk.”

Menurut Yulianus, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bengkayang, Presiden Prabowo terlibat aktif berdiskusi, termasuk dengan Menteri terkait mengenai peluang pengembangan jagung di wilayah perbatasan.

“Beliau agak terkejut jagung bisa jadi keripik, dodol, sirup. Beliau langsung tertarik untuk membeli,” ungkap Yulianus dikutip dari BPMI Setpre.

Tercatat, stan Bengkayang menampilkan 11 jenis produk olahan turunan jagung, seperti keripik, dodol, dan sirup jagung. Presiden memberikan pesan khusus agar UMKM terus dikembangkan dan produksi jagung lokal diperkuat secara menyeluruh.

“Silakan dikembangkan. Terkait pengembangan jagung, Presiden langsung menyampaikan pesan kepada Pak Menteri,” imbuhnya.

Selain stan UMKM, Presiden Prabowo juga berdialog langsung dengan Prof. Ali Zum Mashar, inovator teknologi bioteknologi pertanian. Dalam perbincangan tersebut, dibahas potensi swasembada jagung dan kedelai dalam waktu dua tahun melalui penerapan teknologi modern.

“Presiden sangat antusias. Beliau bilang, ‘Janji ya dua tahun kita swasembada kedelai’. Beliau ingin itu jadi gerakan nasional berbasis inovasi,” kata Prof. Ali.

Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya pendampingan petani, akses permodalan, serta penggunaan mekanisasi dan alat pertanian (alsintan) agar petani bisa sejahtera dan memperoleh haknya secara layak.

“Petani jangan dibiarkan sendiri. Di sini sudah ada pendamping, pemodal, dan alsintan. Semua itu kunci kesejahteraan,” jelas Prof. Ali.

Peninjauan ini menegaskan komitmen Presiden Prabowo untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui industrialisasi pertanian, penguatan UMKM, serta pemberdayaan kawasan perbatasan, khususnya seperti Kabupaten Bengkayang.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi nasional untuk mempercepat pembangunan berbasis pangan, teknologi, dan kesejahteraan petani. (cen)

BACA JUGA : Presiden Prabowo Hadiri KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur