PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya menyampaikan kabar menggembirakan dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayahnya.
Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting berhasil ditekan dari 28 persen pada tahun 2023 menjadi 19,1 persen di tahun 2024. Angka ini bahkan lebih rendah dari rata-rata nasional.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyebut penurunan sebesar 8,9 persen tersebut sebagai hasil kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak dalam mengatasi masalah gizi buruk pada anak.
“Penurunan prevalensi stunting ini merupakan hasil kerja keras serta kolaborasi dari berbagai pihak,” ujarnya pada Jumat (31/5/2025).
Salah satu program unggulan yang mendukung keberhasilan ini adalah Program Bapak/Ibu Asuh Cegah Stunting, yang telah dilaksanakan oleh Pemko Palangka Raya.
Program ini melibatkan para pejabat sebagai orang tua asuh bagi anak-anak yang berisiko stunting, dengan memberikan perhatian langsung terhadap pemenuhan gizi dan layanan kesehatan anak.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, dalam pernyataannya pada 28 Mei 2025, menuturkan bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara sistematis berdasarkan data jumlah anak yang membutuhkan pendampingan, guna memastikan intervensi dilakukan secara tepat sasaran.
Program ini turut melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk kader Posyandu dan Tim Penyuluh Keluarga.
Kader Posyandu berperan dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, memberikan edukasi kepada orang tua, serta menyampaikan layanan kesehatan dasar.
Sementara itu, Tim Penyuluh Keluarga memberikan pendampingan terkait pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang bagi keluarga.
Keberhasilan ini menjadi bukti komitmen kuat Pemko Palangka Raya dalam pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan stunting di daerah.
“Berbagai strategi dan inovasi akan terus kami kembangkan untuk memastikan seluruh anak di Palangka Raya tumbuh dan berkembang secara optimal,” tegas Wali Kota Fairid.
Selain itu, Pemko juga melibatkan organisasi masyarakat, dunia usaha, dan berbagai lembaga lainnya dalam upaya pencegahan stunting.
Diharapkan dukungan lintas sektor ini mampu mempercepat penurunan angka stunting sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Kota Cantik. (ter/cen)
BACA JUGA : Wali Kota Palangka Raya: Pengelolaan Risiko Bencana Harus Efektif, Terpadu, dan Kolaboratif