KUALA PEMBUANG — Suasana Desa Sembuluh II, Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, memanas setelah ratusan warga mendatangi kantor Koperasi Serba Usaha Sejahtera Bersama. Mereka menuntut transparansi pengelolaan koperasi serta pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang telah absen selama dua tahun terakhir.
Aksi damai yang dimulai pukul 08.00 WIB ini merupakan respons terhadap sejumlah persoalan internal koperasi, terutama program arisan kurban yang dinilai tidak transparan dan diluncurkan tanpa sosialisasi.
Massa menyuarakan dua tuntutan utama yaitu, pelaksanaan RAT sesegera mungkin dan pembukaan akses informasi keuangan koperasi secara terbuka.
Ketua Koperasi, Jainudin alias Ijay, dianggap menjalankan koperasi secara tertutup dan kurang melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan.
“Selama lima tahun menjabat, hanya satu kali RAT digelar, itu pun terburu-buru dan tanpa hasil jelas,” ungkap Haji Syahruni, salah satu tokoh yang turut dalam aksi.
Menurutnya, kemarahan warga dipicu program arisan kurban yang diklaim mendapat persetujuan kaum perempuan, namun faktanya mayoritas warga menyatakan tidak pernah merasa dilibatkan.
“Siapa yang mereka maksud perempuan yang setuju? Hampir semua kami tanya, tidak ada yang merasa mengusulkan,” tegas Syahruni.
Selain menuntut RAT, warga juga mengungkapkan adanya intimidasi terhadap anggota yang tidak sejalan dengan kepengurusan.
Beberapa mengaku diancam tidak akan menerima Sisa Hasil Usaha (SHU) atau bahkan dikeluarkan dari koperasi.
Tokoh masyarakat Haji Multani menegaskan bahwa koperasi bukanlah milik pribadi, melainkan milik bersama.
Ia mendesak agar RAT digelar minggu ini juga, serta meminta transparansi penuh atas rekening koran koperasi.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua Koperasi Jainudin (Ijay) akhirnya angkat suara. Ia membantah tudingan pengelolaan tertutup dan menyebut program arisan kurban telah berjalan selama empat tahun berdasarkan kesepakatan bersama yang dibahas dalam rapat sebelumnya.
“Potongan sebesar Rp2.000 per hari atau Rp200.000 per tiga bulan sudah jelas tertulis di slip iuran dengan label ‘potongan kurban’,” jelasnya.
Ijay mengklaim bahwa selama program berlangsung, koperasi telah menyembelih sekitar 95 ekor sapi untuk anggota.
Ia menyayangkan aksi warga yang menurutnya tidak melalui jalur komunikasi resmi. Bahkan, ia mempertanyakan keabsahan surat pemberitahuan aksi yang tidak disertai tanda tangan.
“Banyak yang hadir juga bukan anggota koperasi. Saya curiga ada pihak-pihak yang sengaja memprovokasi dan memecah belah soliditas koperasi,” ujarnya.
Ijay menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya menjaga kerukunan, serta berjanji menelusuri oknum yang dituding menjadi pemicu gejolak. (cen)
BACA JUGA : Bupati Seruyan Lantik Pj Kades Derawa dan Dorong Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih