Dikonsumsi Sehari-hari, Makanan Ini Justru Menjadi Penyebab Kanker Usus Besar

kanker usus besar
Ilustrasi makanan

KALTENGOKE.COM – Ada banyak jenis kanker di dunia ini yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah kanker usus besar.

Menurut dr. Seno Budi Santoso, Sp.B. Subsp. BD(K) selaku Dokter Spesialis Bedah-Subspesialis Bedah Digestif di RS EMC Pulomas, kanker usus besar merupakan salah satu jenis kanker yang sering terjadi dan berkaitan erat dengan pola makan serta gaya hidup seseorang.

Lebih lanjut, dr. Seno menambahkan beberapa jenis makanan diketahui dapat meningkatkan risiko kanker usus besar jika dikonsumsi secara berlebihan atau terus-menerus dalam jangka panjang.

Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang sangat penting untuk mencegah risiko penyakit ini. Lantas, makanan jenis apa saja yang dapat menjadi penyebab kanker usus besar ini? Dilansir dari Liputan6.com, berikut ini penjelasan lengkapnya!

Makanan yang Diproses

Menurut dr. Seno makanan yang diproses, seperti sosis, nugget, bacon, dan ham, merupakan salah satu penyebab utamanya. Proses pengawetan makanan ini sering melibatkan bahan kimia seperti nitrat dan nitrit, yang dapat berubah menjadi senyawa karsinogenik di dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging olahan secara rutin dapat meningkatkan risiko kanker usus besar karena kandungan bahan kimia ini dapat merusak sel-sel di dinding usus.

Daging Merah

Seno juga menjelaskan jika daging merah seperti daging sapi, kambing, dan babi juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Saat daging merah dimasak pada suhu tinggi, seperti dipanggang atau digoreng, senyawa berbahaya seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA) dapat terbentuk. Senyawa ini bersifat karsinogenik dan dapat memicu pertumbuhan sel kanker di usus besar. Oleh karena itu, konsumsi daging merah sebaiknya dibatasi dan diimbangi dengan asupan serat dari sayur dan buah-buahan.

Makanan Tinggi Gula dan Lemak Trans

Bukan itu saja, makanan tinggi gula dan lemak trans menurut dr. Seno juga berkontribusi terhadap risiko kanker usus besar. Makanan cepat saji, makanan ringan kemasan, kue, dan minuman manis mengandung gula dan lemak berlebih yang dapat menyebabkan peradangan kronis di tubuh. Peradangan ini dapat memicu kerusakan pada sel-sel usus dan meningkatkan risiko pertumbuhan sel kanker. Pola makan tinggi lemak dan gula juga sering dikaitkan dengan obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko utama.

Kurang Konsumsi Serat

Selain itu, kurangnya konsumsi serat dalam makanan sehari-hari juga menurut dr. Seno menjadi faktor penting. Makanan rendah serat, seperti nasi putih, roti putih, atau makanan olahan lainnya, dapat memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan tinja lebih lama berada di usus besar. Hal ini dapat meningkatkan paparan usus terhadap zat-zat beracun sehingga risiko terjadinya kanker menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, makanan tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh, membantu memperlancar pencernaan dan membersihkan usus dari zat-zat berbahaya. (*/cen)