Anggun C Sasmi: Titiek Puspa sebagai Ibu Musik Indonesia

Titiek Puspa
Unggahan emosional Anggun untuk Titiek Puspa. Foto: instagram.com/anggun_cipta/christiankretschmar

KALTENGOKE.COM – Kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam bagi insan musik Indonesia. Sosok legendaris ini dikenal bukan hanya karena karya-karyanya yang abadi, tetapi juga karena perannya membimbing generasi muda musisi Tanah Air. Salah satu yang turut mengenangnya dengan penuh rasa hormat adalah Anggun C Sasmi.

Dalam unggahan di Instagram @anggun_cipta yang diposting 10 April 2025, dilansir dari kapanlagi.com, Anggun menuliskan pesan panjang penuh emosi yang mengenang pertemuan pertamanya dengan sang maestro saat usianya baru sembilan tahun. Ia menyebut momen itu sebagai anugerah yang telah membentuk dirinya sebagai seorang musisi.

Anggun juga membagikan dua foto: satu adalah potret dirinya dengan ekspresi syahdu, dan satu lagi adalah foto Eyang Titiek dengan balutan busana tradisional. Keduanya menjadi simbol kehormatan dan penghargaan mendalam atas warisan musikal yang telah ditinggalkan.

Anggun mengawali ceritanya dengan mengenang momen pertamanya bertemu Titiek Puspa saat masih berusia sembilan tahun. Ia merasa sangat bangga bisa mengenal sosok yang begitu dihormati di dunia musik Indonesia.

Bahkan saat itu, Anggun merasa telah mendapatkan anugerah karena dipercaya ikut serta dalam program hiburan ikonik.

Anggun menyebut bahwa dirinya beberapa kali dilibatkan dalam Operet Papiko, acara spesial yang rutin tayang tiap Lebaran. Ia menyebut kesempatan itu bukan hanya membanggakan, tapi juga sangat berkesan karena menjadi ajang silaturahmi musisi lintas generasi.

Bahkan, Anggun menggambarkan acara tersebut sebagai “appointment tahunan” yang ditunggu tak hanya oleh penonton TV, tapi juga para insan musik.

Pengalaman melihat langsung bagaimana Titiek Puspa bekerja di studio menjadi pelajaran berharga yang tak tergantikan bagi Anggun. Ia menyaksikan sang maestro menulis lagu dari pagi hingga malam dengan semangat yang luar biasa.

Dari situlah Anggun belajar bahwa melodi yang tidak pasaran dan lirik yang kuat adalah fondasi dari musik yang bertahan lama.

Anggun mengaku baru menyadari bahwa interaksinya dengan Eyang Titiek di masa kecil merupakan “masterclass” tak tertulis. Gaya menulis lagu yang khas, pemilihan kata yang dalam, dan konsistensi berkarya menjadi nilai-nilai yang ia pegang hingga kini. Ia merasa banyak prinsip bermusik yang ia pelajari berasal dari pengamatan diam-diam terhadap cara kerja Eyang.

Di akhir unggahannya, Anggun menyebut bahwa hari ini Indonesia kehilangan “Ibu musiknya”. Ia menggambarkan Titiek Puspa sebagai pelopor bagi perempuan di industri musik yang disegani dan disayangi. Ungkapannya ditutup dengan kalimat emosional penuh cinta:

“Selamat jalan Eyang Titiek… Terima kasih yang tak terhingga untuk kata-kata inspiratif, guyonan hangat, dan pesan-pesan yang tak akan saya lupakan.” (*/cen)