PALANGKA RAYA – Kota Palangka Raya menjadi salah satu kota dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi se-Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan TPT 5,13 persen, disusul Katingan 4,96 persen dan Barito Utara 4,85 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, mengungkapkan bahwa Kota Palangka Raya menempati peringkat tertinggi dalam angka TPT di tiga kabupaten kota terbanyak.
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh banyaknya pencari kerja yang bermigrasi ke kota-kota besar, termasuk Palangka Raya sebagai ibu kota provinsi.
“Di Kalteng, terdapat sekitar 30 persen lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, dan hal ini dapat dianggap sebagai faktor kontributor terhadap tingginya angka pengangguran,” ujar Leonard, Kamis (4/7/24).
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah provinsi (Pemprov) berharap agar para lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi mampu menciptakan kesempatan kerja sendiri. Salah satu pendekatan yang digalakkan adalah melalui kewirausahaan, seperti bekerja dari rumah dengan menjalankan usaha berjualan online.
“Dinas Koperasi UMKM, Bank Kalteng, dan Dinas Perdagangan memberikan berbagai bentuk dukungan kepada calon pengusaha, terutama mereka yang berminat untuk memulai usaha sendiri setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),” tambah Leonard.
Pemprov berupaya untuk memberdayakan para pemuda dan pemudi Kalteng agar mampu mandiri secara ekonomi. Langkah-langkah konkret yang diambil antara lain adalah memberikan pelatihan kewirausahaan, pendampingan dalam pengembangan usaha, serta fasilitasi akses ke permodalan melalui kerja sama dengan lembaga keuangan.
“Kami berharap bahwa dengan adanya upaya ini, akan tercipta lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kalteng, terutama di Kota Palangka Raya,” tutup Leonard.
Sebagai informasi TPT tahun 2023 se-Kalteng, Kotawaringin Barat 4,45 persen, Kapuas 3,66 persen, Barito Selatan 4,33 persen, Sukamara 5,23 persen, Lamandau 3,32 persen, Pulang Pisau 2,07 persen, Gunung Mas 3,24 persen, Barito Timur 3,37 persen, dan Murung Raya 2,75 persen. (ifa/cen)