Perahu Hias Kenalkan Keindahan Sungai Kalteng

perahu hias
Perahu hias menunjukkan ciri khas masing-masing daerah di Kalteng. Kegiatan ini selalu dinanti masyarakat sebagai salah satu rangkaian FBIM untuk memeriahkan Hari Jadi ke-67 Provinsi Kalteng, Senin (20/5/2024). FOTO: IFA

PALANGKA RAYA-Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Herson B. Aden, membuka kegiatan lomba perahu hias di Dermaga Flamboyan, Senin (20/5/2024).

Lomba perahu hias merupakan salah satu rangkaian Lomba dalam Festival Budaya Isen Mulang (FBIM). Perahu hias menampilkan ciri khas daerah. Masyarakat yang menyaksikan pun terpesona. Masing-masing perahu hias menyajikan tarian dari daerah Kalteng.

Herson mengatakan, Kalteng memiliki sejumlah sungai besar dan panjangnya mencapai ratusan kilometer. Hal tersebut menjadi ciri khas Kalteng.

“Sebagian besar masyarakat hidup di tepian sungai. Terutama masyarakat Dayak, yang menjadikan sungai sebagai pusat kegiatan sosial, ritual, dan ekonomi. Tentunya perahu merupakan alat transportasi utama bagi mereka dalam melakukan berbagai aktivitas,” ujarnya.

Lomba perahu hias yang dilaksanakan ini tidak hanya sebagai hiburan. Tetapi juga untuk meningkatkan partisipasi masyarakat tepian sungai dalam menarik wisatawan untuk mengenal keindahan sungai Kalteng.

“Ini juga dapat memotivasi masyarakat merawat perahu dan memperindahnya agar menarik bagi wisatawan, serta membuat branding tradisi lokal sebagai festival untuk hiburan masyarakat dan wisatawan. Dimana, setiap tahunnya lomba perahu hias menjadi pesta yang dinanti-nanti oleh seluruh masyarakat,” ucapnya.

Menurutnya, dalam event ini, penonton dari segala lapisan masyarakat bersatu dalam kegembiraan merayakan dengan penuh sukacita dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-67 Provinsi Kalteng.

“Saya mengingatkan kepada kita semua agar momentum lomba perahu hias ini, bukan hanya sekadar menjadi hiburan dan tontonan, tetapi menjadi tuntunan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli, bangga dan cinta pada kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita,” imbuhnya.

Seorang warga, Muhammad, mengaku mengapresiasi kegiatan perahu hias, karena menampilkan kebudayaan yang wajib dijaga sebagai warisan nenek moyang untuk mempererat tali kasih sesama suku Dayak.

“Saya mengapresiasi lomba perahu hias ini, karena menurut saya ini sebagai warisan leluhur yang patut kita lestarikan dan agar tak lekang dimakan usia ditengah modernisasi sekarang ini. Apalagi disini banyak juga pelaku usaha yang berjualan disepanjang dermaga, pasti mereka terbantu dengan adanya Kegiatan ini,” pungkasnya. (ifa/cen)