PALANGKA RAYA-Ruas jalan Palangka Raya-Kuala Kurun yang sering dilewati angkutan truk Over Dimension Overloading (ODOL) atau kendaraan berat yang memiliki dimensi dan muatan berlebih, kerap kali menjadi penyebab kemacetan panjang.
Kepala Bapeddalitbang Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, mengatakan jalan trans tersebut akan dijadikan skala prioritas. Titik-titik mana saja yang dinilai memiliki kerusakan berat akan dikerjakan terlebih dahulu.
“Di jalan Palangka Raya menuju Kuala Kurun kan ada jalan nasional dan ada jalan provinsi, karena memang kita sadari juga bahwa tonase itu memang lumayan berat karena kapasitas jalan itu hanya 8 ton jadi muatan sumbu terberat itu hanya 8 ton, tapi yang kita lihat itu kan lebih berat lagi,” ujarnya, Jumat (17/5/2024).
Ia mengungkapkan, perbaikan jalan provinsi dari Palangka Raya menuju Kuala Kurun sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalteng. Meski, diakuinya anggaran tersebut belum terserap secara maksimal.
“Sudah ada alokasi dana untuk menangani kerusakan-kerusakan yang ada di jalan provinsi, sementara untuk traffic-nya yang padat ini juga yang mengakibatkan beberapa kerusakan di jalan maupun di jembatannya yang banyak jebol. Itu diharapkan dengan APBD provinsi Kalteng melalui dinas PUPR ini sudah menangani, tapi belum maksimal karena ini kan dananya yang belum maksimal kalau kita sepanjang hampir 200 Km dikali Rp 5 miliar, berapa biaya yang mesti disiapkan,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, pemprov tetap akan memprioritaskan perbaikan jalan Palangka Raya menuju Kuala Kurun meskipun secara bertahap.
“Artinya tetap di prioritas yang dikerjakan titik-titik mana yang paling rusak itu dikerjakan Lebih dulu. Sampai hari ini memang sudah dikerjakan, di sana saya melihat kerusakannya tinggal sedikit lagi tapi memang ada lantai jembatan yang jebol dan lantai jembatan yang jebol itu pun sudah ditangani oleh teman-teman PUPR,” tandasnya. (ifa/cen)
