KUALA KAPUAS – Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendagri) kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, yang dipimpin langsung oleh Irjen Kemendagri Tomsi Tohir, secara virtual.
Dalam kegiatan rakor secara virtual yang dilaksanakan di Ruang Rapat Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kapuas, dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Erlin Hardi, bersama para forkupimda dan kepala dinas yang ada di Kabupaten Kapuas.
Pada Kegiatan itu Irjen Kemendagri Tomsi Tohir mengatakan, bahwa rakor pengendalian inflasi di minggu kedua Januari ini lebih difokuskan kepada kenaikan harga dan mengantisipasi sehingga tidak adanya terjadi lonjakan yang dapat menekan Pengendalian Inflasi.
“Pada Indeks Perkembangan Harga (IPH) bahan pangan di minggu kedua Januari ini, ada tiga komoditas yang naik dibanding minggu lalu, yakni bawang merah, bawang putih, dan daging ayam ras. Kita harus fokus mengatasi kenaikan harga tiga komoditas tersebut,” ungkapnya.
Pada rakor tersebut juga dikemukakan bahwa historis perkembangan inflasi tahun 2020-2023, selalu terjadi inflasi pada bulan Januari, dan tingkat Inflasi Januari relative lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya (Desember), serta inflasi Januari selalu dominan disebabkan oleh inflasi komponen harga bergejolak kecuali tahun 2022 komponen inti lebih dominan.
Pj Bupati Kapuas Erlin Hardi usai menghadiri kegiatan rakor, meminta kepada semua OPD dan instansi terkait untuk bisa membuat langkah-langkah agar daerah mampu mencapai tingkat regulasi tinggi, karena pada tahun ini Kapuas menjadi salah satu kabupaten yang menjadi indikator untuk perhitungan inflasi.
“Kita di Kapuas ini diminta untuk menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK), jadi meminta kepada Badan Pusat Statistik (BPD) untuk bisa setiap hari melakukan pendataan kenaikan harga, sehingga bisa melihat kenaikan barang dari hari kehari di kapuas ini, agar dalam waktu satu minggu itu akan dibuat menjadi laporan harian, agar kita bisa menginversi langsung barang yang mengalami kenaikan,” pungkasnya.
Dirinya juga sangat berharap kepada OPD dan Instansi terkait untuk bisa memantau bagaimana infrastruktur kita didalam distribusi dari pada pasokan logistic, khususnya bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat.
“Tentunya apa yang telah kita ikuti dalam rakor ini, juga menjadi salah satu benang merah dan tentunya akan kita laksanakan program-program dalam rangka pengendalian inflasi sacara berkelanjutan, seperti pasar penyeimbang dan pasar murah, dan kita berharap di Kalimantan Tengah khususnya Kabupaten Kapuas ini tidak terjadi lonjakan harga pangan baik pada saat hari-hari besar,” tandasnya. (alx/nur)