Panitia Bertanggung Jawab Atas Insiden Kejurda Motoprix

kejurda motoprix
Tampak korban dalam insiden di Kejurda Motoprix Bupati Katingan di Sirkuit Non Permanen Bundaran Durian Kasongan, Minggu (05/11/2023) sore. Foto:Ist

KASONGAN-Insiden kecelakan terjadi dalam Kejuaraan Daerah (Kejurda) Motoprix Bupati Katingan Open Race Seri 11 Tahun 2023 di Sirkuit Non Permanen Bundaran Durian Kasongan, Minggu (05/11/2023) sore. Satu orang penonton terluka parah dan bagian kakinya patah, sehingga harus dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

Dari informasi yang diperoleh di lapangan, diduga pembalap yang menabrak kerumunan penonton ini akibat rem kendaraan blong. Bahkan karena kencangnya kecepatan kendaraan pembalap tersebut, membuat pembatas lintasan dari besi dan ban mobil bekas langsung jebol. Kendaraan dan pembalapnya, langsung jatuh ke kerumunan penonton.

Terkait kejadian ini, Ketua Pengcab Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Katingan yang juga selaku Ketua Panitia penyelenggara, Dharmawan Karamo membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya selaku panitia penyelenggara, akan bertanggung jawab atas insiden yang terjadi.

“Kejurda ini merupakan even resmi dan dari teknikal, para pembalap sudah memenuhi standar serta syarat. Kejadian ini di luar kontrol dari pembalap itu sendiri. Kita dari panitia bersama pihak keamanan sudah berulang – ulang memberikan himbauan dan sebagainya, agar para penonton tidak berada dekat dengan pembatas. Pengaman sudah dilakukan semaksimal mungkin,” ujar Dharmawan.

Terkait dengan para korban, pihaknya akan bertanggung jawab sesuai kemampuan dari panitia. Baik kepada yang mengalami luka berat dan luka ringan lecet, karena ini musibah bukan kehendak panitia.

“Jadi dari panitia sudah maksimal dalam pengamanan,” ucapnya.

Sementara Anggota DPRD Katingan, Budy Hermanto yang merupakan salah satu keluarga korban yang mengalami luka parah menuturkan, jika pihaknya telah mendengarkan langsung bagaimana hasil pemeriksaan dokter di RSUD Mas Amsyar Kasongan.

“Menurut penjelasan dokter, berdasarkan hasil rontgen maka korban luka berat ini tidak bisa dirawat di RSUD Kasongan. Dia mengalami patah tulang paha dan tulang selangkang. Sehingga mala itu juga usai kejadian, langsung dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Informasi yang kami dapat, korban luka berat sudah sadar dan bisa berkomunikasi,” jelasnya.

Budy menuturkan, jika even balap motor seperti ini sudah beberapa kali dilaksanakan di Kabupaten Katingan. Memang diakuinya, hingga kini Katingan tidak memiliki sirkuit permanen.

“Dengan adanya kejadian ini, hendaknya kedepan pihak penyelenggara terutama IMI untuk lebih memperhatikan lagi segi keamanan,” tuturnya.

Budy mengatakan, jika dirinya juga ada hadir saat Kejurda Motoprix tersebut dan kondisi di lapangan dinilai sudah layak. Namun karena mungkin ada kendala dari para pembalap dan sepeda motor yang digunakan. “Untuk itu kedepan, pihak IMI harus mengecek kembali kelayakan pembalap-pembalap serta kendaraan yang akan diturunkan,” imbuhnya. (ndi)

BACA JUGA : Kerjurda Motoprix di Katingan Telan Korban