PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) kota melaksanakan, Gebyar Pelayanan dan Sosialisasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) Taman Kuliner Tunggal Sangomang Tahun 2023 di Jalan Yos Sudarso, belum lama ini.
Dalam kesempatan tersebut Pj Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu menjelaskan, kegiatan yang berlangsung pada malam Minggu itu berkaitan dengan pelayanan dibidang kependudukan dan pencatatan sipil.
“Kita punya target, yakni kurang lebih 50.000 jiwa yang akan kita digitalisasikan KTP kepemilikannya, namun sampai sekarang masih pada angka 13.000,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini adalah bentuk pelayanan dan pihaknya akan mendorong capai target yang telah ditentukan. Karena konsep pemerintahan di Kota Palangka Raya saat ini, sedang gencar-gencarnya menuju sistem pemerintahan berbasis elektronik, semua bidang pelayanan publik, termasuk bidang kependudukan.
“Berkaitan dengan target harus dicapai dengan segera, karena hal semua pelayanan publik, khususnya Kota Palangka Raya sedang berlomba-lomba untuk digitalisasi. Dimana pun, kapan pun membutuhkan digital dalam segala aktivitas. Untuk itu, mari kita beralih ke KTP digital,” ucapnya.
Orang nomor satu di Kota Cantik Palangka Raya itu menegaskan, soal keamanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) digital, terpusat dan telah dijamin oleh negara tentang keamanan masyarakat yang meupgrade KTP digitalisasi.
“Kita melaksanakan kegiatan ini sudah ada panduan, ada regulasi, ada amanah sesuai dengan yang telah ditetapkan pada aturan-aturan. Perlu diyakini bahwa segala sesuatu tentang keamanan data kependudukan itu dipastikan aman,” terangnya.
Sementara itu, masih di tempat yang sama, Plt.Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Dra.Fifi Arfina,M.Si, mengatakan, tujuan terselenggaranya kegiatan pada malam hari tersebut adalah mencapai target dari pemerintah yakni 25 persen dari wajib KTP digital.
“Telah kita usahakan dengan melakukan sosialisasi keberbagai tempat, mulai dari Universitas, tempat pelayanan publik, seperti BANK, Kecamatan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Malam ini (kemarin, red) di Taman Yos Sudarso, karena kami ingin dekat dengan masyarakat, sehingga masyarakat dapat informasi manfaat KTP digital ini,” ungkapnya.
Fifi mengakui, bahwa KTP digital memiliki kelemahan, yakni dalam hal keamanan rentan bocor oleh hacker (Akses tidak sah) yang tidak bertanggungjawab. Namun dirinya, menjamin keamanan data tersebut akan dipantau secara terus menerus dan akan berkelanjutan oleh pihak yang mengeluarkan KTP digital yaitu Dirjen Dukcapil.
“Kelemahannya rentan dicuri oleh hacker, namun hal tersebut telah terjamin oleh Dirjen Dukcapil dan dipantau secara terus menerus dan berkelanjutan. Sementara dari personal itu sendiri telah diberikan Personal Identification Number (PIN), sehingga tidak ada yang dapat membuka KTP digital kepemilikan orang lain,” kata Plt. Kepala Disdukcapil itu, belum lama ini.
Dengan demikian, Fifi menerangkan jumlah penduduk Kota Palangka Raya 302.000 Jiwa, jumlah penduduk yang diwajibkan KTP digital 200.000 Jiwa, dimana 25 persen dari 200.000 Jiwa yakni 50.000. Namun, pihaknya akan selalu optimis, mengingat IKD ini merupakan usaha pemerintah untuk mengurangi anggaran – anggaran, efisien dan mudah. Karena jika tetap menggunakan KTP fisik akan banyak keluarkan anggaran dalam hal pencetakan blanko.
“50.000 Jiwa yang harus kita kejar untuk masyarakat Kota Palangka Raya KTP digital. Sedangkan sampai 25 Oktober kemarin tercapai 13.000 sekian Jiwa. Jadi PR kita mengejar 38.000 Jiwa,” pungkasnya. (ifa*/abe)