Bayi Malang Sengaja Dibuang

bayi
Bayi malang dibuang di teras rumah warga di Jalan B. Koetin Ujung, Kota Palangka Raya, Senin (30/11/2023). Foto:Ist

PALANGKA RAYA – Warga Jalan B. Koetin Ujung, Kota Palangka Raya, mendadak heboh setelah menemukan bayi malang baru lahir tergeletak di depan teras rumah warga, Senin (30/11/2023).

Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut diduga baru dilahirkan lantaran masih terdapat tali pusar dan ari-ari. Warga juga tak mengetahui siapa orang tua yang tega membuang bayi tak berdosa tersebut.

Kepolisian yang menerima laporan tersebut sudah melakukan olah TKP dan menyelidiki adanya temuan bayi ini.

Dari kesaksian pemilik rumah, Sumping, mengatakan tidak menyangka kejadian tersebut. Ia tiba-tiba mendengar tangisan bayi dan melihat bayi tersebut tergeletak di teras rumah.

“Sekitar pukul 03.00 WIB pagi, terdengar suara bayi, tapi takut keluar soalnya menduga ada modus orang jahat,” ujarnya.

Setelah diperiksa pagi harinya, suara bayi tersebut memang benar adanya. Mereka juga tidak mendengar adanya suara motor yang singgah di area tersebut.

Penemuan bayi itu kini mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara. Kepala Urusan Pelayanan Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya, Ipda dr. Rizka, mengatakan jika pihaknya menerima bayi tersebut sekitar pukul 06.40 WIB dengan didampingi dua orang tenaga kesehatan dari Tim Emergency Response Palangka Raya.

“Pada saat kita terima, alhamdulillah kondisi bayi sehat, langsung menangis dan bergerak aktif,” katanya, pada saat dikonfirmasi awak media, Senin (30/10/2023) siang.

Dijelaskannya, jika bayi perempuan tersebut lahir dengan cukup bulan bukan prematur dan memiliki bobot lahir sekitar 3 kilogram serta panjang 48 centimeter dengan lingkar kepala 33 centimeter.

Saat diterima di IGD Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya, pihaknya langsung memberikan tindakan medis berupa membersihkan sisa darah serta memotong plasenta atau tali pusat yang masih menempel pada perut bayi malang tersebut.

“Sampai di IGD kita lakukan penanganan dan perawatan medis, pada saat diterima plasenta masih menempel, jadi langsung kita potong dan bersihkan,” ucapnya.

Kemudian, lanjut dr Rizka, pihaknya juga melakukan pengambilan sampel darah pada bayi tersebut. Setelah berkoordinasi bersama dokter spesialis anak, hasilnya menunjukkan adanya infeksi, seperti demam dan kekurangan cairan sehingga bayi tersebut harus dilakukan observasi dan dipasang infus.

“Saat ini bayi masih dalam observasi dan kita menunggu hasil penyelidikan dari rekan-rekan yang bertugas di lapangan. Yang pasti kita menjamin kesehatan bayi selama dirawat di rumah sakit sesuai petunjuk dan arahan Kepala Rumkit Bhayangkara Kompol dr. Antom Sudarto,” terangnya.

Sementara Anggota DPRD Kalteng, Hj Siti Nafsiah, menyesalkan tindakan oknum tidak bertanggung jawab yang telah dengan tega membuang bayi. Ia meminta kepada pemerintah dan petugas polisi agar segera menemukan orang tua bayi malang tersebut.

“Saya sangat prihatin dengan kejadian tersebut, dan diharapkan pelaku segera ditemukan oleh petugas terkait. Kepada pelaku atau orang tua bayi harus bertanggung jawah atas perbuatanya,” ucapnya. Dia mengatakan, peristiwa tersebut mendapat perhatian tersendiri bagi komisi III DPRD Kalteng.

“Ini adalah pernyataan resmi kami. Kami akan terus mengikuti perkembangan penyelidikan dan proses lanjut peristiwa ini,” tegasnya.

Lanjut Siti Nafsiah, kejadian tersebut adalah pengingat bahwa masih ada banyak tantangan yang perlu pemerintah atasi dalam upaya melindungi hak-hak dasar anak-anak dan memberikan perlindungan kepada yang rentan.

“Bayi yang ditemukan tersebut adalah pihak yang paling rentan dan tidak boleh menjadi korban tindakan tidak bertanggung jawab. Kami mengharapkan adanya respons dari pihak-pihak terkait, termasuk kepolisian, dinas kesehatan dan dinas sosial, agar segera merespon kejadian ini dan memberikan perawatan medis serta perlindungan bagi bayi tersebut,” ucapnya.

“Kami juga ucapkan terima kasih kepada dinas DP3AP2KB bersama forum PUSPA yang bergerak cepat menangani kasus ini dan menyelamatkan bayi. Kami menekankan bahwa perlindungan dan kesejahteraan anak-anak adalah tanggung jawab bersama dan kami akan terus berupaya untuk memastikan bahwa kasus-kasus semacam ini tidak terulang di masa-masa mendatang,” tutupnya. (rdo/ihz/rul)