PALANGKA RAYA – Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah bersama Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Borneo Nature Fondation (BNF) memperingati, Owa Sedunia jatuh pada 24 Oktober.
Kegiatan tersebut mengambil tema “Hari Owa Internasional ‘Petulangan Owa’ Pelajari Alam, Cintai Alam, Tetap Dekat dengan Alam”, di Aula Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng Jalan Imam Bonjol No. 1A.
Kadis Lingkungan Hidup (LH) Ir.Achmad Zaini, MP mengatakan, kegiatan pada hari ini (kemarin, red) merupakan edukasi, dalam menjaga, melestarikan dan melindungi. Owa-owa salah satu satwa yang ada di Kalteng, mengingat ini termasuk satwa yang dilindungi, berdasarkan lembaga internasional telah termasuk genting artinya harus diselamatkan, Selasa (24/10/2023).
“Salah satu cara Pemko untuk menyelamatkan Owa-owa Kalteng adalah dengan cara edukasi dan sosialisasi, khususnya generasi anak-anak penerus bangsa. Kegiatan ini mewarnai, dongeng Owa-owa, dengan maksud generasi penerus ini akan ikut andil dalam menyayangi melindungi agar habitatnya terjaga dan dapat berkembang biak dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya, cukup disayangkan di Kota Palangka Raya tidak memiliki tempat sekolah Owa-owa sebelum dilepas liarkan, karena diakuinya habibat Owa-owa atau sering kali disebut Kalawet populasinya telah berkurang. Hal ini lantaran habibatnya telah dialihfungsikan menjadi pembangunan.
“Untuk itu langkah pihak Pemko dengan cara translokasi atau memindahkan ke habitat yang lain. Salah satu faktor yang membuat populasi Kalawet ini berkurang lantaran ancaman kebakaran hutan dampak kemarau yang mengakibatkan beberapa Kalawet yang tidak dapat diselamatkan ikut mati terbakar,” ucapnya.
Dengan demikian Zaini menjelaskan kegiatan yang sifatnya edukasi, penyelamatan, agar dapat bersama-sama menjaga habitat populasi Owa-owa atau Kalawet, ditambah populasi habitat Owa-owa tidak dapat tinggal di Hutan Kota Palangka Raya.
“Hal ini lantaran tidak semua satwa dapat tinggal di hutan kota, memiliki syarat khusus untuk habitat alamiahnya,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Staf Edukasi Borneo Nature Foundation (BNF), Abdul Khafizd menerangkan, setiap tahun perayaan Hari Owa Internasional digelar, dimana bertujuan mengenalkan Owa yang telah termasuk hewan yang dilindungi dan statusnya terancam.
“Ciri-ciri Owa yang ada di Kalimantan itu sangat khas. Dimana memiliki alis yang terdapat bulu-bulu putih, terlihat dari struktur tubuh tangan lebih panjang daripada kaki, bokongnya terdapat bantalan duduk. Hal ini dipicu dari kebiasaan Owa yang tidur dengan cara duduk,” kata Staf Edukasi BNF itu.
Abdul memaparkan, kegiatan ini dikhususkan untuk anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) dimana telah dipilih 10 TK yang ada di Palangka Raya maksimal lima murid satu guru dan satu orang tua.
“Namun dari 10 TK di Kota Palangka Raya yang dapat menghadiri acara pada hari ini (kemarin, red) ada delapan TK, diantaranya TK Kuncup Mekar, TK Tunas Rimba I, TK Tunas Rimba II, TK Negeri Pembina, TK Bakuwu, TK Perwanida I, TK Adhyaksa XVIII, TK Beringin II,” pungkasnya. (ifa*/abe)