Unjuk Rasa di Area PT HMBP Berakhir Ricuh, 1 Tewas dan 2 Luka Akibat Terkena Tembakan

pt hmbp
Korban saat kericuhan antara warga dan petugas keamanan di PT HMBP Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan, Kabupaten Seruyan, Sabtu (7/10/2023). Foto:Tangkapan Layar Video

PALANGKA RAYA-Aksi unjuk rasa yang dilakukan warga di area PT HMBP di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, kembali berakhir ricuh. Satu orang dikabarkan meninggal dunia dan beberapa lainnya luka usai mendapatkan tindakan tegas dari kepolisian.

Peristiwa ini bermula ketika warga yang sedari awal melakukan tuntutan kepada pihak perusahaan melakukan blokade penutupan pada area lahan PT HMBP yang diminta warga.

Situasi pun memanas ketika aparat kepolisian yang berjaga di lokasi area perusahaan melakukan tindakan kepada warga. Petugas menembakan gas air mata dan melakukan tembakan yang diduga menggunakan peluru tajam.

Informasinya, terdapat 3 orang warga yang terkena tembakan, 2 orang mengalami luka berat dan 1 orang meninggal dunia di lokasi.

Saat dikonfirmasi, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto melalui Kabidhumas Kombes Pol Erlan Munadji, menyebutkan pihaknya masih memastikan terkait adanya korban dalam aksi tersebut. Kepolisian juga hingga kini masih melakukan upaya agar situasi kembali kondusif.

“Nanti kita pastikan apakah betul ada korban luka atau meninggal. Dan kita akan lakukan investigasi dengan berkomitmen, apabila ada yang melakukan pelanggaran akan kami tindak tegas,” tegas Kombes Erlan, Sabtu (7/10/2023).

Erlan menjelaskan, pecahnya aksi massa ini bermula ketika tim pengamanan gabungan dari Polda Kalteng dan Polres Seruyan mendapatkan ancaman dari masyarakat. Massa diduga melakukan aksi anarkis dengan berbekal diri menggunakan senjata tajam dan penjarahan buah sawit.

“Kami pastinya melakukan upaya tindakan itu sudah melalui tahapan baik dari kehadiran, teguran lisan, tindakan secara lunak kemudian secara keras supaya massa mundur. Tahapan itu sudah dilakukan sesuai SOP,” beber Kabidhumas.

Namun teguran dan berbagai upaya pihak aparat kepolisian tak dihiraukan oleh massa yang kemungkin petugas melakukan tindakan tegas untuk memukul mundur massa yang kian anarkis.

Kini sebanyak 20 orang telah diamankan oleh Polisi. Dari sekian orang yang diamankan, petugas mendapati sebagian membawa senjata api, tombak, mandau bahkan ketapel dalam aksi penyerangan tersebut.

“Kita lihat hasil penyidikan dan hasil pemeriksaan. Mereka yang terlibat melakukan pengancaman atau tidak karena ada beberapa senjata api dan tajam yang berhasil kita amankan,” katanya.

Kabidhumas juga mengimbau kepada masyarakat agar tak terprovokasi atas kejadian tersebut terlebih mengenai kabar yang beredar dengan menyudutkan pihak pengamanan.

“Saya harap masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi serta tetap menjaga kamtibmas yang kondusif. Mari kita jaga bersama-sama iklim investasi di Kalteng,” ungkapnya.

Perlu diketahui, konflik tersebut diketahui dilakukan oleh warga Desa Bangkal dilakukan Sejak tanggal 16 September 2023 sampai hari ini 7 Oktober 2023. Aksi warga dilakukan dengan menutup akses jalan masuk perusahaan PT HMBP. Karena tuntutan warga tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan maka hari ini rencananya warga melakukan blokade di lokasi yang dituntut agar diberikan ke warga. (rdo/cen)

BACA JUGA : Fasilitas PT HMBP Dibakar Massa