Hujan Berhenti, Kualitas Udara di Sampit Kembali Memburuk

sampit

SAMPIT – Bupati Kotowaringin Timur (Kotim), H Halikinnor, mengatakan sangat bersyukur karena ada hujan yang sangat deras yang terjadi pada Kamis (5/10/2023) kemarin di wilayah Sampit dengan durasi 1,5 jam.

Dirinya berharap dengan adanya hujan itu dapat mengurangi dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta hotspot yang ada di Kabupaten Kotim.

“Kita bersyukur kemarin daerah kita turun hujan sangat deras dan cukup lama, harapannya dengan adanya hujan itu dapat memadamkan api yang ada di daerah kita. Untuk itu saya mengajak kepada seluruh masyarakat Kotim untuk sama-sama menjaga lingkungan kita mudah-mudahan tidak ada lagi kebakaran lahan yang terjadi,” kata Halikinnor, Jumat (6/10/2023).

Dirinya menyampaikan sangat prihatin dengan adanya karhutla di Kotim dengan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sempat menduduki peringakat pertama se-Indonsia yakni 1.136 Particulate Matter (PM) 10 dengan kategori berbahaya.

“Kita sangat prihatin karena ISPU di daerah kita sempat sangat tinggi di atas 1.000, dan Alhamdulillah kemarin sudah turun menjadi 285. Dengan ini semoga ISPU daerah kita akan semakin turun dengan adanya hujan ini. Saya juga berharap jangan sampai ada lagi kebakaran lahan apalagi dibakar dengan sengaja,” ungkapnya.

Lanjut, dirinya meminta kepada warga apabila ada melihat titik api disekitar agar bisa dipadamkan terlebih dahulu jangan menunggu petugas seperti Damkar ataupun BPBD, agar karhutla di Kotim bisa dikendalikan.

Sementara itu, berdasarakan data ISPU Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan stasiun pantau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, ISPU menunjukkan 346 PM 2.5 pukul 06.00 WIB dengan kualitas udara berbahaya.

“ISPU pukul 06.00 WIB masih menunjukkan angka 346 PM 2.5. Hujan kemarin sangat efektif untuk menurunkan ISPU. Namun, begitu hujan berhenti, ISPU kembali naik,” kata Sekretaris DLH Kotim, Joni Parwoto, Jumat (6/10/2023).

Joni menyampaikan pada Jumat dini hari sekitar pukul 04.30 WIB disejumlah titik dalam Kota Sampit tidak terpantau kabut tebal hanya kabut tipis yang terlihat.

Lanjutnya, namun PM 2.5 menunjukkan adanya debu partikel berukuran 2.5 mikro meter dan tidak dapat dilihat secara kasat mata. Dirinya memperkirakan ISPU akan terus meningkat pada dini hari.

“Waluapun hujan deras ISPU tetap naik khusunya pada dini hari. Kondisi ini masih dalam kategori berbahaya walupun kabut asap menipis,” jelasnya. (pri*/cen)