Kebakaran Lahan di Area Kebun PT Graha Inti Jaya

kebakaran lahan
Kebakaran lahan yang diduga masuk dalam area perusahaan sawit di Kabupaten Kapuas. Foto:Ist

KUALA KAPUAS-Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kapuas semakin menjadi-jadi. Bahkan sudah masuk area lahan Perusahaan Besar Swasta (PBS) dan makin sulit dikendalikan, sehingga diperlukan water bombing.

“Kita sudah mengajukan permintaan dukungan water bombing, Rabu (6/9/2023),” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas, Panahatan Sinaga.

Dia menjelaskan, lokasi yang terbakar berada di Desa Lamunti, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas. Tempat kejadian sulit dijangkau melalui darat baik berjalan kaki, atau kendaraan roda dua maupun empat, sumber air tidak memadai, dan kemungkinan kebakaran membesar, jika tidak segera ditangani.

“Kalau melihat lokasi ini area kebun PT. Graha, jadi kita minta PBS harus proaktif menganani Karhutla, dan pihak PBS harus juga punya peralatan dan reguler pemadam bersinergi dengan aparat maupun warga sekitarnya,” sebutnya.

Diketahui, luasan karhutla yang terjadi di Kabupaten Kapuas terus meningkat dan sudah mencapai 580,6 hektare lahan terbakar.

“Sejak 1 Januari hingga 3 September 2023, terjadi 68 karhutla dengan luasan lahan yang terbakar mencapai 580,6 hektare,” kata Panahatan Sinaga.

Dari kejadian tersebut, jumlah titik hotspot terpantau sebanyak 1.742 titik. Sementara itu jumlah korban terdampak karhutla sebanyak dua orang.

“Pemadaman darat dilakukan sebanyak 58 kali, kemudian pemadaman udara menggunakan water bombing dilakukan sebanyak 19 kali,” tambahnya.

Dalam kejadian karhutla terakhir, Minggu (3/9/2023) lalu, telah melalap sekitar 20 hektare lahan di Kecamatan Dadahup. Sedangkan di Desa Palangkau Lama, Kecamatan Kapuas Murung, lahan yang terbakar seluas 10 hektare.

“Juga terjadi kebakaran di Desa Bina Sejahtera, Kecamatan Kapuas Murung, dengan luasan 6 hektare,” katanya.

Selanjutnya, kebakaran lahan terjadi di Jalan Pemuda Kilometer 5,5 Kelurahan Selat Utara, Kecamatan Selat, Senin (4/9/2023). Lahan yang terbakar seluas 20×40 meter persegi dan dapat dipadamkan sekitar pukul 13.35 WIB.

Panahatan mengimbau serta mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Masyarakat juga diminta untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan karena sangat berisiko menimbulkan kebakaran lahan.

Hal ini dilakukan dalam mencegah terjadinya karhutla di wilayah Kabupaten Kapuas, mengingat saat ini memasuki musim kemarau yang rawan akan terjadinya kebakaran hutan maupun lahan.

“Semua pihak termasuk masyarakat harus bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, karena di musim kemarau saat ini sangat rawan terjadinya kebakaran,” katanya.

Panahatan juga mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama dalam hal penanganan karhutla, seperti melakukan pemadaman bersama petugas, kemudian juga menjaga lahan agar tidak terbakar. (alh/kpg/cen)