PALANGKA RAYA – Sampai dengan Minggu (13/08/23), luasan lahan yang terbakar di Kota Palangka Raya tercatat 61,33 hektare (Ha). Bahkan, baru-baru ini di kawasan Petuk Katimpun 5 hektare lahan terbakar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, mengatakan dalam satu hari peristiwa karhutla terjadi di beberapa titik lokasi yang berbeda dengan waktu yang hampir bersamaan.
“Pada hari ini telah terjadi karhutla disejumlah titik yang berbeda, maka dari itu kami pun membagi tim penanganan dalam karhutla ini. Berbeda dengan kemarin, dimana luasan lahan yang terbakar itu masih di bawah kisaran 1 hektare, untuk sekarang rata-rata sudah di atas 1 hektare. Petuk Katimpun sendiri diperkirakan kurang lebih seluas 5 hektare,” ucap Emi.
“Terdapat beberapa kendala dilapangan saat pemadaman, yaitu akses jalan yang begitu sulit untuk menuju titik api, sehingga para relawan dan tim pemadam gabungan harus membawa alatnya ke dalam dan juga akses air yang begitu jauh, hingga dibantu dengan water booming dari udara,” ujarnya.
Di Kota Palangka Raya, selama tahun 2023 tercatat sebanyak 144 peristiwa karhutla. Hal ini terjadi dalam kurun waktu 8 bulan terakhir, terhitung sejak bulan Januari 2023 hingga Agustus 2023.
Di Kota Palangka Raya sendiri terdapat wilayah rawan terjadinya karhutla. Seperti wilayah Kecamatan Jekan Raya serta kecamatan lainnya. (ihz*/cen)