Waspada! DBD “Serang” Warga di Kelurahan TTA

kelurahan TTA
: Warga di Jalan Jambu, Kelurahan TTA, sedang membantu dan menjenguk warga yang terkena DBD, Sabtu (8/7/2023). FOTO:IST

KUALA KURUN–Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jalan Jambu RT06/RW02, Kelurahan Tampang Tumbang Anjir (TTA), Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), meningkat drastis. Dalam kurun waktu bulan Juni-Juli ini sudah mencapai belasan orang yang terkena imbas penyakit DBD.

Data yang dihimpun awak media ini, warga yang terkena dampak DBD tersebut, yakni Rusli bersama istri dan anaknya, Lay Salilit atau Bapak Jupe dan kedua orang anaknya, Gantar dan dua anaknya, Suparmin atau Bapak Putra, Bram dan ada beberapa warga yang sekarang masih dalam perawatan medis di RSUD Kurun.

Warga Jalan Jambu, Brikson, mengatakan sebenarnya kasus DBD ini sudah sejak lama. Terdapat sebagian orang dan saat melalui pemeriksaan dokter ternyata hasilnya positif penyakit demam berdarah, lalu dirawat di rumah sakit. Semenjak itu muncullah kasus-kasus lainnya.

“Setelah ada warga yang positif, setelah itu menular lagi ke sebelah lagi, sehingga warga yang terkena penyakit DBD ini dari bulan Juni hingga bulan Juli sudah mencapai 12 orang lebih di wilayah kita di Jalan Jambu ini,” ucap Brikson, Minggu (9/7/2023).

Lalu, kata dia, warga sudah berusaha melaporkan kasus penyakit tersebut ke dinas kesehatan, maupun ke RSUD Kurun dan ke pihak Puskesmas TTA. Namun belum ada tanggapan. Memang, sambung dia, dari sebagian warga ada juga yang sembuh dan ada juga yang masih dalam perawatan medis.

Ia berharap kepada pihak terkait, agar segera melakukan penanganan. Misalnya melakukan fogging ataupun memberikan bubuk abate, sehingga warga Jalan Jambu terlindung dari hal yang tidak diinginkan.

“Kami sebenarnya juga sudah melaporkan ini ke dinas kesehatan dan sudah sampai namun diterima saja tapi tidak ada tindak lanjut, termasuk puskesmas juga tidak ada penanganan, untuk itu kami berharap di wilayah kami Jalan Jambu ini segera di fogging, agar kedepannya tidak ada kasus yang tidak kita inginkan,” tuturnya.

Sampai berita ini diturunkan, awak media ini sudah berusaha mengkonfirmasi melalui telepon dan whatsApp, ke pihak dinas namun tidak ada respons. (nya/cen)